Barito Putera

Formasi

Yunan Helmi, pelatih Barito saat ini yang menggantikan Mundari Karya biasa menggunakan formasi sejuta umat 4-2-3-1 di Barito. 4 bek biasanya milik M. Roby-Thierry Gathuessi-Nazar Nurzaidin-Fathlul Rachman. Tapi, karena M. Roby beunang kartu merah saat melawan PBFC, posisi Roby jigana bakal diisi oleh Ambrizal.

Dobel pivot udah rutin ditempatin Amirul Mukminin dan gelandang heuras Lim Jun Sik, sementara 3 di depannya seperti yang sudah-sudah akan jadi milik Sitanggang sebagey si nomor 10, Adam Alis di sayap kanan dan Aef Maulana di sayap kiri yang mengisi kekosongan hati posisi yang ditinggal Rizky Pora karena ada tugas bela negara.

Setelah beberapa pertandingan terakhir posisinya dikudeta oleh Yongki Aribowo karena cedera, Luiz Carlos Junior si top skor Barito besar kemungkinan akan kembali pada habitatnya setelah mencetak gul kemenangan atas PBFC.

Ketika sudah mulai mentok dan buntu, Yongki biasanya suka jadi opsi pergantian pemaen entah untuk mengganti Luiz Junior atau maen berdampingan. Kalau Yongki masih tidak berfungsi, masih ada penyerang lainnya dalam diri Agi Pratama.

Agi ini pemaen paling sering maen dari kursi cadangan. Dari total 325 menit maen yang ia peroleh, tidak pernah sekalipun jadi pemaen inti. Pokoknya mah kumaha we carana biar nu asalna buntu jadi aya jalan.

KEKUATAN

Barito menjamu Persib dengan keadaan tingkat pede yang tinggi, pertandingan kandang terakhir mereka bisa mengalahkan PBFC. Rizky Pora adalah pemaen yang sangat diandalkan oleh Yunan Helmi untuk memanjakan penyerang mereka. 4 asis, percobaan tendangan ke gawang sebanyak 15 kali, sukses dribel 47% dan akurasi operan 60% adalah statistik Pora di Barito. Dengan sistem bertahan dan menyerang sama baiknya, belum ada sosok pengganti Pora bagi Barito yang level bermainnya sebaik Pora.

Dengan tidak hadirnya Pora, Barito menitikberatkan sisi kanan jadi opsi serangan. Karena memang pencapaian Pora hanya bisa disamai oleh Adam Alis, tandem maennya di sisi seberang. Kedua sayap itu sangat jarang melakukan umpan silang, justru mengalihkan arah serangan ke tengah, dimana disitu biasanya ada Paulo Sitanggang. Sitanggang adalah pemaen paling banyak dioperan oleh pemaen Barito lainnya.

Teu heran sih soalna Sitanggang ieu basa di Timnas U-19 oge emang meded bersama Evan Dimas maenna di lini tengah. Biasana Sitanggang bakal melakukan umpan-umpan pendek sama siapapun pemaen terdekatnya. Gol pertama mereka ke gawang Sriwijaya berkat umpan panjang M. Robby langsung ke Yongki dan Sitanggang yang berlari masuk ke area halfspace bek Sriwijaya dengan enjoynya dioperan kemudian terciptalah gol tersebut.

Kalau penyerangnya make si topskor Luiz Junior bakal beda. Yongki mah pemaen yang teu statis, bakalan cair dan terlibat dalam serangan, moal ngajedog cicing di kotak penalti nungguan jodoh nu teu datang-datang. Sementara lamun si Luiz Junior adalah tipe pemaen yang nunggu bola asak jadi gul. Hoream mereun kudu ngolah deui bola, matakna jadina Sitanggang atau siapapun pasti menjadikan Luiz Junior jadi tujuan terakhir sebagai pelabuhan cinta operan.

Hadirnya Lim Jun Sik juga menambah kekuatan lini tengah Barito. Pemaen sekelas Konate aja sempet pareum karena dijagaan oleh Lim. Dengan adanya Lim, Sitanggang jadi tinggal fokus aja mengalirkan bola ke penyerang mereka. Basa pertemuan pertama mah Sitanggang emang perannya tidak sedepan ini, rada ka tukang malahan. Kalau udah ada Lim urusan nagenan pemaen batur mah kokoh, aman, terpercaya (geus jiga semen wae).

KELEMAHAN

Barito ada di posisi 16, sebuah posisi kalau secara itung-itungan kasar mah mudah atuh buat dikalahin. Tapi, karena Persib tidak pernah bermain kasar mari kita pake itung-itungan halus weh. Secara itung-itungan halus mah rek saha ge lawanna, peringkat berapapun jika ulin di kandang batur masih sulit buat dikalahin sama Persib.

Kaleum dulu, sulit bukan berarti tidak mungkin kan? Persipura ge bisa kita kalahkan, kuduna Barito oge bisa.

Periode Gul: Barito

Barito suka kesulitan jika menghadapi umpan-umpan silang. Gul kadua Sriwijaya hasil umpan silang Bang Utina yang dicetak M. Roby ke gawang sorangan. Atau beberapa kali umpan silang dari Bang Pardi juga bisa nyampe terus ke Hilton atau Beto.

Pernah oge basa lawan Borneo di pertemuan pertama, semua gul dari PBFC dicetak dari umpan silang. Jika anda-anda sekalian berkata bahwa kualitas umpan Bang Pardi dan Bang Utina level kelas kakap, mungkin anda melupakan bagaimana saat ini kualitas umpan Jasuk walau perioede itu terjadi 5 pertandingan sakali dan off the ball nya Sergio yang makin apik.

Barito ieu hapeuks pisan di 15 menit terakhir. Ngagulkeun ngan 4 dan kaasupan 12 kali. Lini depan geus laleuleus, lini tukang mulai teu fokus. Kelemahan ieu kuduna bisa dimanfaatkeun Persib buat bawa pulang 3 poin ke Bandung. Hidup Persib!

@fah

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Yang Lainnya