
Menjelang laga tandang kedua persib bandung ke tim promosi persik Kediri, target 6 poin dari tur kali ini sudah tidak mungkin. Meski begitu, persib masih ada harapan membawa oleh-oleh 4 poin untuk bobotoh. Pasukan janur sangat optimis mampu membawa 3 poin dari Kediri. Persik memang tidak bisa dianggap remeh. Tim yang masih dihuni oleh legend kediri, Harianto, ini pernah merepotkan PERSIB di IIC, tetap level persik jauh dari PERSIB.
Akhirnya janur bisa menurunkan the best possible team PERSIB. Lebih baik dari waktu pra musim. Line up diisi oleh Utina, Hariono, Konate dan Ridwan. Para pahlawan ketika persib bisa comeback 3 gol melawan persik di IIC. Duet starter Tantan dan Ferdi, ketika Djibril masuk menggantikan Tantan maka tim yang diidamkan akhirnya komplit.
Konsisten, jiga hujan di Bandung bulan Desember.
Babak pertama masih seperti biasanya, persib bener-bener kesulitan mencetak gol. Peluang demi peluang terbuang percuma, tercatat mungkin bisa 2 sampai 3 gol harusnya tercipta dibabak ini. Jika saja ada gol tercipta, bobotoh akan tenang, ditambah serangan persik pun seperti tidak ada yang membahayakan Made. serangan demi serangan melalui skema down both flank. Strategi baku persib dibawah asuhan Djanur, namun seperti biasa selalu kandas. Kentara strategi ini sudah dipelajari oleh pelatih-pelatih lawan persib di ISL.
Coach Djajang mengandalkan Ridwan- Ferdi di lini flank persib. Tiadanya striker berinsting finishing edan eling menjadi problem, apalagi minimnya dukungan lini kedua baik dari Konate atau Utina untuk coming from behind menyelesaikan umpan-umpan dari sayap. Tidak jarang juga Utina thru pass kepada kedua flank persib tapi masih nihil pergerakan menusuk yang membahayakan. Terlihat belum adanya plan b dari strategi Djanur. Salah satunya adalah terobosan Ridwan memasuki area penalti untuk kemudian dilanggar tapi tidak diberi pelanggaran oleh wasit. Babak pertama Persib konsisten dengan skor 0-0 dan serangan via sayap tiada henti.
Berlanjut ke babak ke dua mang Djanur belum menggunakan pergantian pemain di awal babak. Beberapa serangan Persib menghasilkan sepak pojok. Dari sekian banyak corner kick itu belum ada yang menghasilkan gol. Sejak pertandingan perdana hingga kemarin tercatat 41 tendangan penjuru untuk persib, nihil gol. Padahal persib musim ini mempunyai bek-bek jangkung dalam sosok Vujo, Jupe atau Abdurahman, seharusnya ini keuntungan yang bisa dimaksimalkan betul oleh persib. Jika kami ingat mantan-mantan bek persib, Abanda, Nova, Naseer. Ah sudah lah! Mesti berlatih lagi, coach!!
Lokomotif untuk move on dari mantan
Djibril Coulibaly, diturunkan dipertengahan babak ke 2 menggantikan Tantan, bisa jadi pergantian yang paling sukses. Djibril begitu terlihat pengaruhnya sebagai target man, dia beda tipe dengan tantan atau Ferdi. Layaknya Van Nistelrooy di timnas belanda, gak jago drible tapi dia bisa mencatak 2 sampai 3 gol ditiap laganya. Proses gol debutnya pun cukup ciamik. Setelah one two dengan Ridwan mengecoh bek persik dan akhirnya boommm!! 2-0 bagi persib. Flank persib terlihat lebih hidup sejak Djibril masuk karena bek Persik mulai berpikir lebih jauh jika ingin menutup pergerakan sayap persib. Meski begitu, pergerakan Djibril masih terlihat hati-hati. Kesan traumatis nampak di wajahnya [nying! :)]. Seperti kata Vujo, kita butuh Djibril dan seiring berjalannya waktu dia akan kembali tampil dalam peak performance. 21 golnya musim lalu sama dengan SVD. Well, pemain terbaik untuk melupakan mantan terbaik memang mang Djibril Coulibaly.
Memorabilia A7ep
Pertandingan ini Djanur memainkan kartu truf pergantian pemain dengan sukses. Djibril meggantikan Tantan, bahkan di kesempatan pertama striker Mali ini langsung membuat usaha yang mengancam persik, pun langsung membuahkan gol di pertandingan debut tentu jangan dilupakan. Cedera Ferdi membuatnya digantikan oleh il kapitano Atep. Gol Atep mendapat perhatian lebih dari penonton liga se endonesia, performa Atep ini meneruskan kiprah gemilangnya selama pra musim. Permainan boloho di musim lalu hilang tanpa jejak. Shoot ke tiang jauh A7 tadi menambah momen memorabilia Atep dalam ingatan kami. Sebelumnya sudah ada gol ke gawang persija, assist untuk SVD saat melawan sfc, hattrick ke gawang persita dan kali ini gol spektakuler dengan sisi luar kaki. Kartu terakhir Djanur, Taufiq mengganti Utina. Sangat cerdas, Taufiq memastikan dominasi lini tengah tetap terjaga, dan yah… Utina memang sudah habis batere.
#persib #tcn10
@omz @bus