Pertama-tama, pertandingan ini bukanlah el classico, dan tidak memiliki semangat el classico sama sekali di dalamnnya. Walau begitu, ini tetap pertandingan yang lain dari biasanya, blow up dari media soal perseteruan Bandung – Jakarta, juga sejarah kekerasan Jekriminal terhadap bobotoh, membuat tekanan kepada pemaen jadi lebih besar dibandingkan, misalnya pertandingan antara Persib lawan Persela Lazio.
Bobotoh sangat tidak ingin Persib kalah dari Perjisa. Ekspektasi ini juga yang membuat permaenan beberapa pemaen terkesan cari aman, yang penting tidak bikin kesalahan dan tidak kalah. Tidak ada mental ngotot yang sama seperti minggu sebelumnya kala bertanding dalam laga el classico sesungguhnya melawan PSM Ujung Pandang. Terlalu banyak respek kepada lawan, terlalu banyak nervous, dan terlalu banyak salaman samaruk keur lebaran kuda.
Peluang dibuang! Mantan dipiceun mah…
Djanur pake taktik andalan haben weh kitu. Kalau mau tau gimana analisis taktiknya, baca deui weh LPM manapun di TSC ieu kecuali lawan Persegres Gresik.
Sebenerna mah, Persib punya beberapa peluang emas, tapi KHD teh tida ada ketenangan di kotak pinalti. Ieu mengbal cuks, lain dek nembak awewe, meni pada gempeur gitu sih finishingnya.
Di menit ke 2 ada peluang Samsul O Aza Yakan, tp gagal karena bola malah digabredkeun kepada keper. Terus ada lagi Sam Piero mendapat peluang yang sejenis begitu cut inside dari kanan persib masuk dan shoot ke tengah lagi. Eta teh gawang gede bro, lainna mamatahan tapi naha teu diplesing manja ka sisi jauh. Piraku weh Sam ketika berseragam tim lain ketemu persib begitu sekeut. Tapi begitu berseragam Persib ketemu tim lain begitu mintul.
Belum lagi si Botak dari Gua Belanda, 3 kali harepeun gawang euy. Kaluhur kabeh. Percobaan terbaik dia justru ketika nyundul operan saha lah teuing poho deui terus membentur mistar gawang. Zzzz.
Lini Tengah
Tempo cepat memang sejak awal bola sering langsung diarahkan ke Bow RX King. Pergerakan Bow selalu jadi yang paling bahaya buat pertahanan Perjisa. Bow juga punya 2 tendangan tepat dan hiji voli nyintir ka tribun. Karunya euy si Bow, anak sekecil itu dipaksa pecahkan karang, lemas jarimu terkepal.
FLO48 maen pepelendoyan. Kami sarankan, anda Flo Ukulele, kalau tidak bisa ngoper dengan belul, dan ngajoprak wae tiap kali dibody, mending maen karambol aja.
Bos Opik dan Kim Kuncir meni jarauh jeung lini hareup. Tidak ada serangan dari second line, atau minimal duel lah di lini tengah biar bisa nyerang sporadis. Ngabetem jiga dek modol ganas hareupeun kuartet bek. Saleheung mun bek jadi aman, angger weh Perjisa bisa beberapa kali nembus. Untung Deden selalu siap siaga.
Pelindung
Selain mental nu cari aman, Persib juga tidak memiliki komisi perlindungan anak. Kapten hare-hare weh saat bow dikungfu si Jukih. Basa bos opik dituar sama preman dari tukang ge, hare-hare weh. Hadeeuh.
Lini tengah Perjisa nu dieusi pemaen medioker tidak ditekan secara mental dan emosinya oleh pemaen tengah Persib yang gajinya edan eling marahal. Ah purlap pokoknya mah.
Persib belum pernah menang dari Perjisa sejak 2013. Tapi masih untung sih, karena sejak 2011 ge Persib tidak pernah kalah dari Perjisa.
(@omz, @bus)