Selang beberapa jam dari pengumuman seleksi pemaen timnas, Djanur jiga nu ngalelewe Riedl dengan tidak memasang satu pun pemaen Persib yang dipanggil untuk seleksi. Walau mungkin sebenerna mah karena kebetulan weh pemaen “timnas” udah kecapean maen di papua dan padang sehingga diistirahatkeun. Atau bisa oge ngasih kesempatan buat yang tidak kepanggil buat unjuk kemampuan. Kumaha deui, 5 dari 6 pemaen yang dipanggil seleksi timnas bukan pemaen pilihan Djanur.
Djanur masang salah satu line up paling menggairahkan sepanjang ISC, 5 pemaen kelahiran sunda (+ 1 kelahiran Walanda berdarah Lembang), hanjakal Bacun tetep teu asup euy. Rotasi memang menjadi hal yang mau tidak mau harus dilakukan oleh Djanur karena tenaga pemaen hampir tidak ada yang penuh, kecuali Bacun, setelah rentetan jadwal yang edan eling. Perjudian sangat berani dengan mencadangkan Toncip Resto Sambel Hejo dan memasang Jajang Sukmara setelah penampilan si Jasuk di Padang.
Di pertandingan tadi malam janur melakuakn banyak perubahan untuk komposisi pemain mulai dari kiper diganti oleh deden natsir, dilindungi oleh 4 bek sejajar vlado mas pur berperan sebagai center back diapit oleh kedua fullback dias dan jajang sukmara, lini tengah nu biasa diisi oleh kim pada pertandingan tadi malam diganti oleh bos opik mendampingi mas har, pugliara masih bertengger dibelakang svd sebagai playmaker, kedua winger diisi oleh atep dan tantan.
Haben weh pake umpan silang.
Persib mengawali laga dengan intensitas serangan yang biasa, teu tarik teuing teu laun teuing,biasa. sesekali melakukan umpan silang dari Mas Har atau Bos Opik ke arah flank.
Dimana flank kiri terlihat cukup ngahariwangkeun pada awalnya karena teringat permainan jasuk ketika melawat ke padang, tapi nyatanya justru pienjoyeun muncul tidinya. Kolaborasi Atep-Jasuk di 15 menit awal bikin reugreug hate, meskipun tusukan-tusukanna kurang ngegel tapi passing pendek khas Persib plus Jasuk yang wani overlap crossing patut diacungi jempol. Well, perjudian yang jadi meunang badag karena Jasuk berhasil memberi crossing yang berbuah satu-satunya gul untuk Persib. Umpan silang kunci yang layak dihargai bonus majuta sama Wak Haji.
Saliwat sok inget paribasa, “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”, Saat kabeh pamaen kaciri enjoy, Dias nyieun esmosi, aya momen dimana Vlado gegetret bari gogodeg ningali crossing nyintir kaluar lapang na si dias, Dari 2x kesempatan crossing sampai menit 40, manehna lasut, termasuk 1 tinggal nyodorkeun bola ka tengah ngadon lalabuhan,HIH. berharap pinalti, didinya dias hayang belajar penalty kudu kontek kontek heula pilipo inzaghi!
Di atas lapangan Persib jiga maen 4-2-1-3 dengan Bos Opik selalu berusaha sebaik mungkin untuk menjaga jarak tidak terlalu jauh dengan robertino yang terkesan pergerakannya menjauh dari dua gelandang bertahan sedangkan Mas Har menjaga jarak biar tidak jauh teuing meninggalkan kuartet bek.
Dua pemaen sayap Aa Tantan dan Lord Atep hampir selalu sejajar dengan Sergio Botak. Lord Atep awalnya rajin mipir gawir untuk melakukan crossing, beberapa kombinasinya dengan Jasuk yang sedang on fayah di kiri bikin beberapa peluang enakeun. Kemudian Lord Atep mulai datang jurig tumpak kudana, potong kompas ke tengah terus najong sakumaha aing, Aa Tantan banyak membantu masuk ke kotak penalti sehingga kehadiran pemaen persib di kotak penalti Persela Lazio terasa.
Mang Ino maen kurang greget, manehna nempel Sergio ti tukang, peran manehna kaciri jiga seken streker ketimbang playmaker berikut minus drive jeung penetrasi ka kotak pinalti. Hal ini yang membuat hariono dan bos opik lebih terlihat dominan di lini tengah.
Babak kedua diharapkan ada perubahan namun skema masih sama seperti pada babak pertama,ngandelkeun bola crossing, dan gul terjadi di awal menit babak kedua melalui atep ke svd lanjut ke jasuk crossingya ke tiang jauh yang menemui aa tantan dan terjadilah gul papuket robertino.
Sesudah ngagulkeun tina tadina balangah ayeuna mah rada kalem, passing pendek, build-up serangan rapih, ino daek mundur nyamperkeun ka area tengah persib, sirkulasi bola pun kaciri lancar jaya. teu “asa aing uyah kidul”, merasa diatas angin Persib teu adigung tetep maen ngeunaheun nyusun serangan ti handap. Kabeh pamaen menikmati pisan hanya beberapa yang cawerang seperti Dias ku keukeuh eta maen jiga Gilang Angga baheula.
Pergantian Djanur terkesan cari aman dan memang bener rotasina teh. Samsul in-Atep out, Zulham in-Tantan out dan Basna in-Mas Pur out. Rotasi pisan ini mah hanya instruksi2 yang dilakukan Djanur dimana ada momen para pamaen balangah komo nyanghareupan serangan balik. Selebihna mah memang memaksimalkan minuteplay para pamaen jeung ngamankeun poin.
Andrea Pirliono
Pemaen kunci Persib tadi malam adalah Mas Har yang dengan penuh kejongjonan mengontrol lini tengah. Operan-operan Mas Har sungguh disanguan. Enakeun buat menyusun serangan Persib. Dalam bertahan juga galak seperti biasa. Salah satu momen penting aksi bertahan Mas Har adalah ketika melakukan intersep bola terbosan Herman Dzumafo Batagor kepada Dendi Taeun. Saat menyerang satu tendangan dari luar kotak pinalti sayang sekali melenceng ke sisi. Apakah kanyut Si Gondrong sedang misang ke kiri saat itu? Tidak ada yang tahu.
Menurut data ISC, mah Mas Har adalah pemain yang paling banyak melakukan operan. Edan yah, 8 tahun sudah berlalu sejak Mas Har menggantikan Mang Pata di menit 69 waktu itu, dari tukang nuaran engkel batur menjadi pemaen paling banyak ngoper di sebuah kompetisi 18 tim!
Memang Mas Har akhir-akhir ini seperti sudah mencapai evolusi tingkat akhir. Jadi Kapten tanpa dikartubereum, melindungi tim dari lawan dan wasit, bisa menggiring bola melewati lawan, jago passing menyusun serangan, dan kemampuan tekel jeung defendnya masih tetep waow! Tinggal long ball nya nu perlu diasah. Gondrong Legend!
permainan Mas Har-Bos Opik dinamis atuh bagai air mengalir ti curug nepi walungan tea teratur tanpa celah. Kombinasi Mas Har dengan Bos Opik memang bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik Mas Har. Berada disebelah Bos Opik mengajarkanku apa artinya kenyamanan, kesempurnaan mengbal. goblog kadon nyanyi haha, Yaaaah mungkin karena hatenya jongjon teu rungsing jiga berduet dengan si kuncir. Ada kombinasi pergerakan tanpa bola yang sinkron diantara duet 24 – 8 ini. Satu maju yang lain mundur, operannya juga enakeun tidak nyusahkeun lawan. Pertanyaannya, sampai kapan Djanur mempercayai Bos Opik untuk berduet dengan Mas Har?
@omz @bus @dit