Hari Kenaikan Ferdinand

Hari Kenaikan Ferdi
Hari Kenaikan Ferdi

Mereka bilang mengakhiri rekor buruk di gresik. Well, kami tak begitu memperhatikan soal statistik dan rekor, yang kami lihat adalah permainan persib yang juuoosss!

Dari team sheet starter, hanya minus Utina sebagai langganan starter. Meski begitu, starting line up Persib masih sangat terasa aduhai. Trio Hariono-Taufiq-Konate bisa mengontrol lini tengah sejak dari peluit ditiup. Yaah, sangat terbantu oleh lini tengah gresik yang tiada punya playmaker jempolan.

Kebangkitan Ferdi.

Ferdi bermain sangat ciamik di sisi kiri. Bermain di hari paskah, kamera stadion berulang kali menyorot Ferdi sedang membuat tanda salib di dadanya. Tiga salib di setiap kesempatan. Kali pertama setelah mencetak gol pembuka, kali kedua saat gol kedua, kali ketiga saat menjelang jeda istirahat.

Yesus bangkit dari kematian di hari ketiga. Ferdi bangkit (dari kematian saat melawan semen padang) di game ketiga persib. Dua gol dan satu assist, sangat elegan untuk menandai kebangkitannya.

Pun kami semakin gembira karena dua kali Ferdi mencium badge persib setelah mencetak gol. Dia mencintai persib, dan kami mencintai permainannnya yang seperti tadi malam.

Di beberapa pertandingan, biasanya Ridwan lah yang berdiri sejajar dengan posisi Djibril. Ketidakhadiran Utina tadi malam membuat Ridwan lebih cenderung bergeser ke tengah, mengisi slot di belakang Djibril yang sering kali kosong ketika Konate turun lebih dalam sejajar dengan Taufiq dan Hariono. Duo Hariono-Taufiq sangat disiplin melindungi back four Persib, ini juga menjadi salah satu pendukung Ferdi yang jarang turun sampai garis pertahanan persib membantu Toncip. Ada Taufiq dan Hariono yang konsisten bergantian melindungi Toncip. Hasilnya adalah Ferdi seringkali bergerak bebas karena full back gresik tidak ada di tempatnya saat Persib melakukan serangan cepat.

Jendral Konate

Ada satu momen tadi malam dimana Konate menunjukan kepiawaiannya dalam mengontrol lini tengah dan mengatur tempo permainan. Ketika gresik menggeber permainan dalam tempo cepat, dengan sebisa mungkin selalu mengoper ke depan dan pemain persib cenderung terbawa suasana dengan melakukan serangan cepat saat bisa merebut bola, Konate mengubah itu semua dengan bermain passing yang lebih sederhana dan mengoper secara horizontal. Konate membuat gresik kehilangan momentum dan kecapaian karena harus bolak-balik cepat, sedangkan pemain persib bermain lebih nyantai dan menghemat tenaga.

Permainan Konate ini didukung sempurna oleh karakter Taufiq yang jarang melakukan thru pass seperti Utina. Pun Taufiq juga bisa melakukan pergelutan kasar yang dibutuhkan saat Konate kehilangan bola.

Konate bermain tidak seperti orang galau yang menjalani LDR teu kagok antara Mali dan Bandung. Efek negatifnya mungkin saja pada beberapa peluang yang dia buang percuma karena coba menyelesaikannya sendiri. Padahal, jika jeli ada pemain-pemain lain yang posisinya lebih enjoy untuk mencetak gol.

Ingatlah kembali saat Persib melawan DC United, bagaimana trio Konate-Taufiq-Hariono bermain bersama untuk pertama kali. Trio ini bisa memberi kenyamanan untuk barisan bek dengan tampil trengginas menghajar lawan dan disaat yang sama memanjakan flank serangan persib karena praktis operannya jarang berupa umpan daerah yang memaksa kedua sayap untuk sprint. The best combination for Persib!

Rest of the gameplan

Kombinasi dua bek Persib cukup menarik tadi malam. Sejak dari awal musim mang Djanur sudah menegaskan bahwa serangan Persib akan selalu dimulai dari bek. Karena itu pula, Coach sangat bergantung pada Vujo yang bisa mengalirkan bola secara sederhana dari bek ke gelandang. Sebagian besar operan pertama Made juga dikirimkan kepada back four, dilempar atau ditendang.

Ketika Vujo asik dengan operan sederhananya, lain hal dengan Jupe. Seringnya adalah Jupe membawa sampai ujung defensive third Persib untuk kemudian memberi long pass ditujukan kepada Djibril atau Ridwan/Ferdi. Seakan Persib tidak punya pemain tengah. Di beberapa kesempatan bahkan tidak jelas, apakah Jupe melakukan clearance atau long pass.

Pergantian kali ini dimaksudkan untuk memberi jam terbang pada Rudiyana dan Jajang Sukmara. Atep yang masuk pertama kali, justru menunjukan penegasan dirinya sebagai supersub. Tampil buruk saat menjadi starter, Atep kini sering menunjukan permainan yang lebih baik jika muncul dari bench.

Atep juga bertransformasi dengan bermain lebih baik jika lebih sering berada tepat di belakang striker. Well, mungkin pergerakannya memang cut in dari sisi, seperti inverted winger, tapi yang jelas dengan bermain di belakang striker Atep bisa lebih efektif. Gol atepnaldo berawal dengan pergerakan dari kiri ke tengah, tepat di belakang Djibril yang turun ke ujung kotak penalti untuk menjemput bola. Satu lagi peluang juga hamper mirip seperti itu. Konate membawa bola di kiri, Atep bergerak sejajar dengan Djibril di tengah, saying Djibril rada skip antara najong ke tiang jauh atau crossing ke Atep.

Yah, akhirnya streak mencetak gol djibril berakhir juga. Satu assistnya untuk Ferdi yang amboy cukuplah untuk mengganti gol nya.

Anyway, liga endonesia kini sudah menunjukkan wajah perubahan. Tidak ada lagi stigma tuan rumah selalu menang. Dengan tim yang lebih baik, jaminan menang di kandang lawan muncul semakin besar.

#HariPersibSedunia #AwayDay #tcn10

@bus @xuk

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Yang Lainnya