Pertandingan pertama pasca kepergian si taeun yang membawa persib pada periode mimpi buruk, mimpi bujur pahili. Pertandingan pertama di Stadion keren Gelora Rosada Bandung Lautan Api. Menghasilkan gul pertama untuk Lord Atep di ISC, juga gul pertama Mas Ino. Well, pertandingan semalam emang menarik dan bikin sport jantung.
Kredit untuk caretaker kita yang berhasil mengatasi taktik Subangkit dengan sangat Joss. Memang Herie Joss.
Mengatasi 4-4-2 Kukar dengan 4-3-3.
Sir Jose membuat perubahan penting di lini tengah dengan membagi tugas trio gelandang lebih jentre, terutama untuk si Golden Boy, membuatnya lebih disiplin dalam bergerak dan tidak ngaheurinan batur seperti biasanya. Lini tengah menjadi kunci keberhasilan Persib maen edan di babak pertama karena membuat Persib bisa mengatasi taktik Kukar, secara sederhana bisa dibilang situasi lini tengah dimenangkan Persib dengan 3 lawan 2. Bayu Pradana dan Rodrigo Ost rivuh pisan melawan trio Ino – Kim – Mas Har yang siap tempur.
Permainan Kim Jefrey mengingatkan pada kesan pertama saat lalajo dia maen untuk Persib lawan Bali United di Stadion Siliwangi. Heuras saat bertahan dan jago dalam tiga hal: Intersep, tekel, ball recovery. Perubahan pentingnya semalam adalah positioning manehna yang rata-rata lebih dalam daripada Mas Har, patroli siskamling depan kuartet bek. Lebih disiplin tidak asal ikut maju nyerang membuat Ino lebih bebas teu loba teuing ketemuan di hareup. Ini juga membua Mas Har kembali efektif karena mengejar bola di posisi yang lebih maju, mun kudu pelanggaran ge posisina masih jauh dari gawang Bli Made. Dan perubahan paling terasa sih karena operannya lebih sederhana tapi kaharti. Oper pendek ke Ino atau Zulham atau Lord Atep di depannya. Teu loba operan sukses tapi teu guna ka Vlado dan Toncip jiga jaman kegelapan bersama si taeun.
Duo penyerang Kukar tidak berdaya di hadapan duet kaleum Vlado – Mas Pur. Lini tengah mah geus puguh rivuh. Septian di kiri hampir tidak bisa menembus Kakak Basna, pegang bola tidak lama kemudian dia akan ngagoler karena tekel Kakak Basna. Hendra Bayauw harus berhadapan dengan salah satu bek kiri terbaik sedunia, Mas Toncip Sambel Hejo. game over buat Kukar di babak pertama.
Kata Subangkit:
“Mungkin ada 2-3 pemain yang lawan Surabaya enggak ada dan lawan sekarang main di kandang, ada Vlado (Vladimir Vujovic), Kim (Jeffrey Kurniawan) dan Zulham (Zamrun) itu buat perbedaan,” [simamaung]
Jadi subangkit mempelajari video pertandingan lawan Bhayangkara kitu? Nya salah oge sih, ai jadwal lawan Persib ai nonton rekaman PBR.
King Zunaldo dan Lord Atep
Pemain sayap juga mendapat instruksi berbeda dari Sir Jose dibandingkan dengan Dejan. Kukar yang memang terbiasa masang garis pertahanan yang tinggi diakalan dengan memasang penyerang-penyerang imut cemprenik yang jago lumpat dan nyaman menggiring bola. Samsul yang lumpatnya bagoy jadi penyerang tengah diapit oleh King Zamrun di kanan dan Lord Atep di kiri.
Kedua sayap posisinya jarang sekali sejajar dengan Samsul Piero. King dan Lord kita ambil posisi ancang-ancang rada ngagantung di depan fullback, hampir sejajar dengan trio gelandang tiap kali Kukar sedang pegang bola. Posisi ini cerdas walau beresiko.
Cicing di posisi eta bikin fullback Kukar seba salah, mempertahankan garis pertahanan sejajar jeung Arthur – Saefulloh berarti mempersilakan waktu dan tempat kepada al mukarom Zulham dan Atep untuk mengolah bola di sayap dan eta bahaya (maksudna memberi Zulham kesempatan megang bola mah bahaya, bukan bahaya karena Lord pegang bola). Maju teuing mantuan Bayauw dan Septian berarti kasih jalur lumpat buat Atep dan Zulham. Pada akhirnya memang kedua bek luar Kukar banyak maju dan memberi jalan bebas hambatan kepada sayap-sayap Persib.
Secara defend posisi eta bisa mantuan defend gelandang walau teu pati mantuan defend Basna dan Toncip. Tapi yah, Basna dan Toncip mah emang bala bantuanna ti Vlado dan Mas Pur sih. Berbeda dengan jaman si itu ketika sayap geus mah teu mundur, posisina sejajar dengan Belencoso sebagai pemaen paling hareup. Mipir gawir tanpa ada ruang dan kesempatan untuk balik badan. HIH.
Operan-operan Persib buat pemaen sayap lebih kedjanur-djanuran dibanding kedejan-dejanan. Bola daerah lebih banyak dibandingkan bola pas ke kaki pemaen sayap. Defend line tinggi Kukar bikin bola daerah model kieu lebih efektif nembus pertahanan Arthur dan kawan-kawan.
Gul terjadi ketika sepak pojok gagal ditangkap dengan baik oleh shahar, plus sedikit bantuan cerdik Vlado neunggar Shahar. Di situasi rariweuh itu seketika munculah Lord Atep tanpa penjagaan. Setengah voli menceploskan bola ke gawang Shahar. Pencetak gul pertama di Stadion GBLA!
Gul kedua terjadi ketika Ino Pugliara dan Lord Atep tiba-tiba mendapat ruang kosong di sisi kanan. Ino mempunyai opsi memberi operan kepada kaptenya tersebut, tapi Ino memilih menendang langsung bola itu. Spekulasina edan pisan dari gul Ino tersebut. Visi berkelas (mereun) ketika mengetahui posisi Shahar yang terlalu maju dari garis gawang.
Dua gul tersebut berawal dari situasi serangan long ball ke sayap dimana Samsul Piero lumpat bagoy mengejar dan bisa menguasai bolanya.
Mengasah Respon
Babak kedua Subangkit menunjukkan kepintarannya dengan mengubah taktik Kukar. Bayauw ditukar Septian dari kiri ke kanan. Septian maen lebih mepet ke duet striker membuat hampir jiga maen 3 penyerang. Asri Akbar masuk bikin lini tengah Kukar lebih heuras dan lebih cepet ngalirin bola ke depan, si Rodrigo emang leuwih lila ngeeum bola sih di tengah.
Salah satu hal paling joss dari taktik reaktif subangkit adalah instruksi buat Septian. Bikin Mas Toncip jadi lebih mepet ke bek tengah karena karunyaeun Mas Pur bisa eleh 2 lawan 1 terus mun Septian dibiarkan tanpa penjagaan. Toncip yang rivuh ke tengah membuat sisi kiri Persib kosong wae karena Lord Atep mah cadu mundur pantang mulang mun maksad tacan laksana. Abdul Gamal jadinya enjoy aja naek ka area Persib, crossing-crossing seenak udel. Hih.
Agresifnya Gamal maju diimbangi Subangkit dengan masang Arthur yang lebih geser kanan saeutik langsung wanieun nagenan Samsul Piero dan Lord Atep, kadang Zulham, yang ketiganya sudah rada halabhab loba teuing lulumpatan di babak pertama. Plus si Artur ieu awakna badan, menggunakan keunggulan bodi tersebut untuk menghentikan penyerang Persib. Yaah, walau akhirna si Artur sorangan nu modol ti heula. Hehehe.
Sir Jose ternyata belum bisa meracik taktik responsif di tengah jalannya pertandingan. Pergantian pemaen terlalu terlambat, bahkan saking terlambatna eta si Rachmad bel geus disada karek dek asup, akhirna teu jadi da kaburu bubar mengbalna. Yaah, untuk yang pertama kali megang posisi pelatih kepala mah atuh wajar, kan masih proses boosss. Semoga dijadikeun pelajaran weh situasi-situasi yang pernah dialami selama ini.
Kata Sir Jose:
“Semua pemain punya kemauan yang sama untuk hijrah dan menampilkan permainan terbaik. Di babak kedua saya tidak intruksikan pemain untuk bertahan, kita tetap main normal seperti di babak pertama. Meski ditekan kita tetap konsisten mempertahankan kemenangan,” [PR]
Subhanalloh Akhi. Alhamdulillah yah sudah pada hijrah dari jaman jahiliyah. Diantos kemenanganna di kandang Gresik United Butut atuh Gresik mah, kudu optimis 3 poin.
Sampai jumpa lagi. Gudlak Sir Jose. JAYALAH PERSIB!
@omz @bus
Follow kami di twitter @stdsiliwangi
p.s. Persib menang 2-1 di pekan ke 7 ISC. Gul kemelut Lord Atep ditambah gul spekulasi Ino Pugliara.
Babak kedua Kukar memperkecil jadi 2-1 berkat usaha jago Marlon. Marlon ini emang striker hade. Jiga Gonzales versi lebih bugar lah. Bisa bikin gul dengan memanfaatkan kesalahan Vlado yang ngasih ruang selangkah lebih. Tajongan dari sudut sempit kitu mun striker butut mah bakal ngabeng ka daerah toncip moal ka gawang. Wak Haji, ieu aya striker hade. 🙂