Posisi di klasemen menggambarkan segalanya. Setelah ditinggal beberapa pemain pilarnya ke timnas, Kualitas para pemaen PS Serdadu memang jauh ketinggalan bahkan ketimbang yang dimiliki oleh Persib saat ini. Maka, kemenangan Persib 4-0 atas PS Serdadu di antara rintik hujan di Jalak Harupat, hari Jum’at kemarin sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan.
Tidak ada pressing ketat yang biasa diperagakan peamain PS TNI. Suharto justru memasang garis pertahanan rendah dengan hanya mengandalkan kecepatan Erwin Ramdani dan Aldino sebagey rencana serangan balik. Tapi apa daya, Erwin maen sorangan di sisi kiri tanpa ada dukungan dari pemaen lain. Suhandi yang jadi perancang serangan juga jauh berada di bawah Aldino. Praktis PS TNI maen di babak pertama ngan setengah lapang, faktor teu udunan lapang jigana mah.
Dipanggilnya Manahati Lestusen berpengaruh besar terhadap cara bermain dari PS Serdadu. Letnan Gimin terpaksa bekerja sendirian untuk menahan gempuran dari para pemain Persib. Sementara Bungaran yang ditandemkan dengan beliau bermain kurang baik.
Sementara Persib yang turun dengan dua gelandang serang sekaligus bermain begitu enjoy, karena lemahnya lini tengah PS TNI, Tag team ini membuat Letnan Gimin kewalahan menghadang gempuran serangan Persib yang bertubi-tubi. Garis pertahanan rendah yang tidak efektif dari TNI inilah yang memicu mudahnya Ino dan Flo untuk langsung menembus gelandang bertahan dan bisa enjoy maen di daerah kotak penalti TNI. Bahkan ada kejadian seorang Mas Har bisa ikutan aya di daerah pertahanan TNI.
Kombinasi dua sahabat senegara
Emang salah satu pertandingan terbaik bagi Ino-Flo ini adalah melawan PS TNI. Tidak lagi gawir sentris teuing. keduanya enjoy aja maen di tengah karena memang Legimin, Suhandi, jeung Stevanus teuing kamana. Tidak hanya mendistribusikan operan, keduanya juga aya beberapa kali yang mengonversikan peluang itu sendiri saking lowongnya penjagaan bek-bek TNI jiga jalan Cihampelas di atas jam 11 peuting karena aya pembangunan skywalk.
Seperti yang pernah dituliskan oleh Pak Guru dalam kolom bincang-bincang, dimainkannya Ino dan Flo 48 secara bersamaan membuat beban sebagey kreator serangan bisa dibagi dua dan bisa menutupi kekurangan masing-masing. Kehoreaman Ino untuk mundur jemput bola dan leuwih memilih ngetem di antara lini belakang dan lini tengah musuh, mampu di back up dengan baik oleh Flo 48 nu aya kadaek turun untuk menyambut bola untuk disalurkan ke rekan-rekannya di lini depan. Sebaliknya Flo 48 nu haroream lulumpatan dan nusuk ka daerah lawan mampu di back up oleh Ino anu boga kemampuan eta.
Katingali Ino memang leuwih loba ngetem di posisi tengah dan Flo 48 rajin untuk turun mencari bola. Ngetemnya Ino dan kemampuan Ino bergerak kaditu kadieu membuat opsi serangan Persib menjadi lebih banyak ditambah Flores pada pertandingan semalam begitu enjoy memberikan umpan-umpan manis untuk Febri Bow dan Ino Pugliara. Flo 48 bertugas sebagai pendistribusi bola dan Ino bertugas untuk mengacak-ngacak lini pertahanan musuh serta menambah jumlah pemaen Persib dilini depan plus sektor gawir Persib.
Dengan dimainkan keduanya Persib tidak kehilangan sosok pendistribusi bola dan pemaen diantara area lini belakang dan lini tengah lawan. Boleh dilihat lagi proses gol dari Febri Bow. Persib melakukan serangan balik dari sektor Lord Atep, Lord Atep pada saat itu melihat Bow sudah bergerak dengan kecepatan 99 Roberto Carlos di winning eleven memberikan umpan menyilang untuk Bow, lalu Bow memberikan umpan pendek ke pada Ino yang bergerak meringsek ke tengah. Keduanya melakukan kombinasi manis manja grup dan Febri dengan naluri remajanya sukses menjebol gawang Dhika Bhayangkara. Dalam proses gul ieu, Ino menjadi opsi Febri untuk melakukan serangan balik dan melakukan kombinasi manis manja kusabab nya eta Ino memang memiliki kabiasaan ngetem diposisi antara lini belakang dan gelandang. Ino oge memiliki kemampuan untuk melakukan pergerakan tanpa bola untuk bisa membuka ruang di area eta dan melakukan kombinasi bagoy jiga jeung Febri kamari. Sementara Flo 48 mah lebih bermain sebagai pengalir bola dengan visi misi yang cantik se cantik paras Velove Vexia dan Flo 48 lebih memilih nagen di lingkaran tengah ketimbang bergerak ka ditu ka dieu layaknya Ino.
Tidak adanya pemimpin di barisan pertahanan TNI yang membuat bek-bek mereka kacau seperti seseorang yang baru putus. Beberapa kali kan Ino, Sergio, Atep, Flo geus aya di kotak penalti TNI untuk menciptakan peluang. 2 peluang dari Vlado dan Ino yang 90% kuduna asup jadi gul terjadi di dalem kotak penalti. Stevanus Bungaran ge neupi aya didinya atuh.
Para pemaen PS TNI pun maen jiga nu hoream seperti kami yang mulai bosan dengan Turnamen Kopi ini dan ingin segera berakhir. Setiap para pemaen megang bola, begitu mudahnya lepas dan kembali diserang oleh Persib. Jiga nu pasrah dengan keadaan ini. Mereka sih jigana emang ngincar hasil imbang atau lamun eleh nya teu loba teuing, era atuh kamari geus kaasupan 6 kali piraku ayeuna rek kitu deui. Setiap bola dari bek pasti langsung di ka Aldino atau Erwin, sementara Pandi Lestaluhu lebih sibuk ngabantuan Wiganda Pradika. Sisi kanan TNI emang jadi sisi yang paling sibuk di awal laga, Persib mengarahkan serangan lewat Lord Atep dan Toncip.
Baru setelah 15 menitan mah kembali berimbang jalur serangan teh. Febri Bow yang semakin klop bersama Flo kembali menunjukkan kemistrinya, sebuah umpan terobosan dari Flo kepada Bow yang tinggal berhadapan sama Dhika sayang sekali kaburu pabeulit suku Bow. Choirul yang menggantikan Abduh sudah seperti yang diduga bakal jadi titik lemahnya TNI. Manehna kerepotan mun kudu satu lawan satu sama Bow makanya doi manggil balad si Hendri buat mantuan, tapi Bow juga ga mau kalah segera digeroan Jasuk ceesna buat merger. Keliatan meded Jasuk mah pada pertandingan ini juga, ada sebuah krosing yang sayang tidak bisa dikonversi Sergio Botak aya buukan saeutik di tukang.
Penyerangan via gawir bisa dibilang lumayan lah yah dalam pertandingan ini, tercatat Persib melakukan usaha crossing sebanyak 46 kali, 17 kali umpan tepat sasaran dan 29 kali berhasil dimentakan lawan atau ngabeng tanpa tujuan. Satu umpan yang tepat sasaran sukses menjadi gol ketiga Persib, setelah umpan Febri sukses dieksekusi dengan tendangan voli oleh Sergio Van Dijk.
Selama babak pertama Bli Made yang baru comeback enjoy pisan atuh ngupi bari maen monopoli di jero gawang bari melihat rekannya nyerang di hareup. Konon katanya selama 45 menit itu Bli Made sudah bisa membeli 4 rumah, 2 hotel, Changi Airport, dan semua komplek G serta udah 10 kali ke parkir bebas. Da eweuh pisan atuh serangan nu bahaya, nu mendekati kotak penalti ge udah teratasi sama Jasuk atau Vlado. PS TNI karek boga shoot ka gawang persib di menit 27 lewat tajongan si Erwin, eta ge jigana niatna rek crossing ngan deukeut teuing ka kipper. Dan eta jadi shoot satu satunya PS TNI di babak kahiji.
Sebaliknya dengan PS TNI, Persib bermain dengan memperagakan garis pertahanan yang tinggi. dengan hanya menempatkan seorang gelandang bertahan mau tidak mau para bek tengah harus selalau menjaga jarak dengan sang gelandang bertahan agar tidak menciptakan ruang kosong antara lini tengah dan belakang, Diogo menjadi bek yang paling sering merebut bola, pergerakannya cukup efektif dengan selalu menempel ketat pemain PS TNI yang memegang bola tidak peduli itu ada di daerahnya dirinya atau bukan. Walau beresiko, beruntungnya apa yang dilakukannya semalam justru cukup berhasil, tidak banyak serangan PS TNI yang berhasil masuk ke area berbahaya Persib. Dapat dilihat dari heatmap di atas PS TNI begitu sulit memasuki area sepertiga akhir lapangan Persib. Karena kaburu kapotong bolana didinya.
Sebetulnya PS TNI bisa saja memanfaatkan celah kosong di kedua sisi pertahanan Persib andai saja para pemain PS TNI bisa cepat mengalirkan bola, tapi lagi lagi para pemain tengah Persib emang tampil oke, para pemain PS TNI tidak diberikan kenyamanan untuk menguasai bola, Flo dan Ino berperan menjadi pertahanan pertama persib Legimin yang terkadang berhasil mencuri bola kerap kebingungan karena selalu ditekan oleh Flores. Dan kedua fullback persib sudah keburu turun kembali ke posisinya semula.
Baru setelah masuknya Wawan penyerangan PS TNI sedikit ayaan. Emang teu ngarti ka Suharto naha ngadon membangkucadangkan Wawan padahal Wawan ini paling sering repotin Persib. Sabaraha kali Wawan yang wanian akselerasi bisa membongkar pertahanan Persib. Tapi emang Persib oge setelah 4-0 mah menurunkan tempo permaenan sih sehingga PS TNI nu asalna dikurung jadi mulai berani nyerang ya walaupun kitu-kitu keneh. Setidakya setelah si Wawan asup aya 3 usaha nyetak gul ti PS TNI dan hanya satu yang berhasil mengarah ke gawang, eta ge hasil operan ti si Wawan.
Saking enjoyna Persib maen, Djanur akhirna wani maenkeun Yandi, lumayan lah 15 menit, Prince Yandi sukses melakukan dua usaha menembak ke gawang Dhika Bhayangkara, satu kagigir saeuutik mun teu salah, hampura weh nya mun salah, satu lagi bola tepat mengarah ke pelukan kiper Dhika Bhayangkara setelah prince Yandi melakukan gerakan cut inside dari gawir kiri, tariiik ~ Pergerakan Prince Yandi yang striker bari gawir ini membuat pemaen di kotak penalty PS TNI eweuh sasaha, da Aa Tantan ge cenderung bergerak ke gawir dibandingkan stand by di kotak penalty lawan. Praktis setelah Prince Yandi masuk hanya sedikit umpan-umpan crossing yang diarahkan ke kotak penalty PS TNI kusabab nya da eweuh target umpaneun. Prince Yandi yang seharusnya menjadi target umpan pelet samsoe, ngadon ke gawir-gawiran. Overall permainannya belum maksimal semoga bisa meberikan panampilan terbaiknya di kesempatan lainnya.
Kemenangan besar melawan PS TNI mampu memberikan kebahagiaan bagi Bobotoh dalam menyambut libur panjang di akhir pekan ini. Kemenangan Persib mampu menjadi pelipur lara bagi para Bobotoh jomblo di malam minggu dan ngabetem di rumah sepanjang liburan nanti. Eh keheula, jika Persib bermain jum’at malam, siapa yang akan menemani para Bobotoh jomblo di malam minggu? Tanyakan saja jawabnya para rumput yang bergoyang, semoga semangat Persib dalam menaklukan PS TNI kemarin malam menular kepada Bobotoh jomblo untuk menaklukan hati si dia dan calon mitoha di malam minggu ini. Good luck semuanya!
Salam (@arn, @fah, @jay /@xuk)
Follow kami di @stdsiliwangi