
Hariono dan Ferdinand menjadi sorotan di pertandingan Persib lawan persita. Nama pertama mendapatkan kartu merah disaat Persib tertinggal 0-1, namun taka da bobotoh yang berpikir untuk menyalahkannya. Perjuangan Hariono di lapangan yang selalu all out membela Persib membuatnya tidak pernah menjadi public enemy. Ferdinand akhirnya menjadi pahlawan di pertandingan itu, satu gol nya semenit setelah Hariono diberi kartu merah membangkitkan kembali harapan Persib. Walau akhirnya tetap harus berterimakasih kepada penalti dan Konate yang secara sempurna menendangnya.
Hariono
Sore tanggal 6 Februari 2014 Mas Har menjadi standing captain setelah Atep keluar, namun Hariono tidak bertahan lama menjadi kapten karena dia harus menerima kartu kuning kedua. Sambil berlari ke arah ruang ganti Hariono menangkupkan kedua tangannya kearah tribun sebagai isyarat meminta maaf kepada seluruh bobotoh yang hadir pada sore itu.
Itu adalah kali kedua selama kariernya di Persib, Mas Har diberi kartu kuning kedua. Gaya permainannya memang selalu ngotot dan penuh determinasi. Total 23 kartu kuning sudah diterima sejak pertama kali membela Persib. Tak sekalipun pernah menerima kartu merah langsung. Dialah yang selalu menerapkan prinsip Maen Jeung Getihna untuk Persib. Melihat permainannya, bukan hanya back four Persib yang sedang dilindungi Hariono, dia melindungi harga diri Persib. Tidak ada istilah kalah tanpa perlawanan bagi Mas Har.
Tahun 2009 Hariono adalah nama yang terdengar asing bagi orang jawa barat terutama bagi sebagian besar bobotoh. Ditetapkannya jaya hartono menukangi Persib pada masa itu, sejumlah pemain asal klub sebelumnya, deltras sidoarjo dibawa ke Bandung. Hilthon, Waluyo, Airlangga, dan tentu saja Hariono.
Perlu menunggu beberapa lama sebelum akhirnya bisa menonton debut Hariono. Ketika itu berposisi sama dengan el kapitano suwita patha, dan pola yang masih diusung 3-5-2. Hariono umur 21 hanya bersaing dengan Suwita yang sudah uzur. Ketika tiba saatnya Hariono masuk menggantikan Suwita , langsung banyak bobotoh yang terkesima dengan penampilan perdananya, banyak juga yang menjulukinya sebagai gattusonya persib, atau ceuk komentator antepe gelandang pengangkut air. Suwita semakin tersingkir ke sisi bek kiri dengan kehadiran Hariono di posisi itu, yang harus diakui hariono memang pemain gede kawani.
Musim liga Indonesia terus bergulir, pelatih dan pemain persib banyak yang harus diganti, namun tidak bagi hariono. Hanya Atep dan Hariono yang masih bertahan dari musim 2009. Ah iyah, Wak Haji Kumis pun masih bertahan dari musim 2009. Hariono selalu menjadi pilihan utama bagi pelatih yang pernah melatih persib seperti Danil Rukito, Drago Mamic, Robi Darwis dan yang terbaru adalah Djajang Nurjaman.
Ferdinand Sinaga
Ferdinand Alfred Sinaga dari namanya tentu jelas orang Batak, bagi sebagian bobotoh yang pernah merasakan latihan di SSB kota bandung bandung mungkin sudah mengenalnya. Jebolan persib U-21. Gagal masuk seleksi di persib ketika itu entah ga dilirik atau gimana, Ferdinand mau tak mau melanjutkan karir sepakbolanya ke luar bandung. Selama karirnya Ferdinand pernah mempekuat timnas u-23 dan juga membawa semen padang juara IPL. Permainannya mulai mendapat perhatian ketika memperkuat persiwa, style ngototnya mengingatkan sosok Boy Jati yang juga sama berposisi sebagai striker.
Musim 2013-2014 ferdinand berlabuh di persisam samarinda, pelatih Persib atau mungkin WHK belum juga memanggilnya pulang kandang. Sampai pada saat persisam vs persib Ferdinand berhasil mencetak gol ke gawang tim impiannya itu, dan tak sedikit bobotoh yang hadir di stadion itu mencemooh Ferdinand itu terlihat kamera tv menangkap reaksi yg dilakukan Ferdinand. Pemain ini memang kadang sering meledak-ledak emosinya ketika dilapang. Begitulah dia, selalu terlihat total militan kepada tim yang dibelanya.
Barulah dimusim 2014-2015 coach Djanur memanggilnya untuk pulang kampung dan memang persib membutuhkan pemain seperti Ferdinand, wani duel gelut ge hayu!! terlihat di statementnya dibeberapa media di bandung betapa senangnya Ferdinand ketika persib merekrutnya. Sebetulnya persisam ingin mempertahankan pemain ini, namun sang pemain memilih pulang dan membela tim kebanggaanya. “saya pikir sudah saatnya saya pulang ke bandung” itulah komentar Ferdinand di media-media bandung.
Laga ujicoba melawan DC united menjadi awal Ferdinand menginjakan kaki di SJH, terlihat sekali gesture tubuhnya yang sangat ngotot, teu sieun cedera, sudah lama persib tidak memiliki pemain seperti Ferdinand. Di pertandingan melawan persita kemarin, sikap Ferdinand yang tak pernah menyerah berhasil membawa Persib keluar dari kesusahan dan bahkan memberi kemenangan. Setelah Hariono keluar, sulit bagi bobotoh untuk percaya Persib bakal menyelamatkan game ini. Tapi, kegigihan Ferdinand yang akhirnya memberi keajaiban itu. Tertinggal satu gol, main dengan 10 orang, tapi hasil akhir 3 poin untuk Persib!
Sama halnya dengan Hariono, menurut kami pemain seperti mereka berdua wajibul kudu dikontrak panjang. Menjadi legend bagi persib dan semoga membawa persib lebih berjaya lagi !!! Melawan persita hanyalah satu contoh bahwa bermain jeung getihna demi nama Persib bisa mengembalikan kejayaan Persib. Semoga pemain lain dapat tertular semangat bermain Hariono dan Ferdinand.
#Persib #FerdinandSinaga #Hariono #JeungGetihna #tcn10
follow kami di twitter @stdsiliwangi
@omz @bus