Bermain melawan Petrokimia Gresik United yang selanjutnya akan terus disingkat menjadi Persegres, Persib membawa misi tim jago kandang di antara kontestan Turnamen Sepakbola Coffee (TSC) 2016 salian ti Perseru Serui dan Semen Ngadap. Tim kesayangan kita semua ini sukses menjaga catatan jago kandang setelah mengalahkan skuat asuhan Edu Tjong dengan skor 2-0 di stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi.
Formasi Anyar Euy!
Diluar dugaan skema yang ditampilkan dalam laga melawan Persegres ternyata benten ti dua laga saacana. Dimana Persib sama sekali teu make striker murni, alias false nine. Kehilangan 3 pemaen andelan justru membawa berkah bagi Djanur. Tibatan maksakeun maen pola kameumeut dengan sisa pemaen, Djanur merombak lini tengahnya dengan menduetkan Ino Pugliara dan Flo48 Ukulele di depan Mas Har.
Ayeuna Kuch Djanur wantun nyobian racikan khas anyar sebagai maestro yang sudah berguru ke negeri pizza. Dengan menggunakan skema 4-1-4-1 walaupun sekilas masih tetep sigah 4-2-3-1 tapi jelas pas asup saparapat babak kahiji maen, saeutik-saeutik pamaen di lapang mulai menerapkan instruksi anyar Djanur. Ngan hanjakal walopun pake dua gelandang serang sekaligus, sentuhan Persib di area no. punggung 10 tetep weh hampir eweuh. Soalna ketika dua sayap masuk ke kotak penalti, posisi Flo48 dan Ino selalu bergeser ke sayap. Gawir is mai wey.
Penyerangan via gawir ini mampu menghasilkan catatan umpan silang sebanyak 14 kali pada babak pertama dan hanya satu kali umpan silang yang berhasil membuat peluang kemudian menjadi gul. Umpan silang Flo 48 sukses mendarat di kaki Sam Piero yang kemudian di-”umpan” ke Lord Atep dan disambut dengan beuteung yang menghasilkan gul pertama untuk Persib. Pada babak kedua, penyerangan via gawir masih terlihat begitu dominan, tercatat 10 umpan silang dikirim anak-anak Maung Bandung ke kotak penalti lawan. Lagi-lagi hanya satu umpan silang yang dikirim oleh Sam Piero yang berhasil menjadi peluang untuk Febri Bow mencetak gul setelah memanfaatkan kesalahan Dimas Galih dalam mengantisipasi umpan silang Sam Piero. Beruntung dalam pertandingan ieu, nyerang ti gawir ngahasilkeun dua gul.
Yang juga menarik dari pertandingan lawan Gresik ini adalah aktifnya kedua bek luar Persib naik membantu serangan. Tony dan Jasuk tak segan langsung naik ketika bola pertama kali digulirkan oleh Deden kepada Vlado atau Diogo. Hal ini tentunya sangat menguntungkan dari segi serangan, karena Persib akan memiliki banyak opsi operan ketika di gawir, teu bingung teuing tambah dibantuan oge ku Ino atau Flores yang kerap ikut sedikit rapat ke area gawir.
Dari kemengan 2-0 eta oge membuat Deden merasakan klinsyit keduanya di musim ini. Terlepas dari penyelamatan yang dibuat Deden kita juga perlu kasih applause ketika Deden berani melibatkan diri dalam membangun serangan, Deden tidak terburu-buru melepaskan umpan panjang ke depan ketika memegang bola. Kumaha we si Bravo, pemain kalahiran 1990 ini wani ngoper ka kenca atau ka katuhu bahkan ka area tengah walaupun sudah di-press lawan. Semalem Deden ngelepasin 21 kali operan, hanya 3 kali saja bolanya gagal mengarah pada kawannya. Teu loba kiper bertipikal seperti Deden ieu apalagi di Indonesia, langka pisan.
Diogobbss!
Dengan skema 4-1-4-1, Mas Har dilepas sendirian mengokupasi lapangan tengah jikalau Gresik mulai masuk sapertilu lapang Persib. Peran dan fungsi ini hampir serupa dengan yang doi lakuin di tim juara tahun 2014. And how hasilnya? Good job, enjoy pisan. Nyaaa sababaraha kali gudag-gidig teu puguh sih Mas Har, maklum mungkin baru menikmati kembali peran jugal-jagal jiga kieu dengan mode yang sedikit berbeda.
Peran Mas Har juga dibarengai dengan kuartet bek Persib yang main dengan garis pertahanan rendah, sabab babak kahiji wae ngan sakali Gresik beunang offside. Ngan skema bertahan kieu teh justru jadi bumerang oge, sabab didinya ninggalkeun celah ruang tembak buat Gresik. Kaciri ti lobana tajongan teu nyaho liang Gresik tibatan Persib. Beruntung aya celah ngan anu najongna teu arapal liang, walhasil gawang Deden si budak sholeh teh aman.
Menyoroti komentar Kuch Djanur bahwa pemain sering melakukan kesalahan sendiri ternyata tadi memang masih ada saja, bahkan di pertahanan sendiri, kheuseusnya Diogo itu aduuhhh pihariwangeun pisan, bahkan aya hiji momen dimana manehna clearence ka arah tengah, beruntung aya Kim Kuncir didinya. Juga saat clearence, oper pendek ke arah Jasuk, padahal Jasuk dalam keadaan teu siap. Poor Diogo! Belum lagi marking saat duel udara, saacan ngawahan pasti Diogo ngajarak dua lengkah ti pamaen, eta nu nyieun pihariwangeun teh. Pun ada satu momen lain dimana saat Patrick jadi last man, Diogo telat naik nuturkeun Vlado, beruntung kaudag keneh dan bisa di-cover ku Vlado.
Babak dua pun di saat Gresik maen sapuluh urang, ku anggerna nyieun geumpeur wae. Walaupun di 5 menit akhir mun dimulai ti skema operan pendek kornal, Diogo wani stay di sepertiga lapang Gresik buat ngepress plus bantu nyerang. Tapi saacan eta? Kacau balau sih, komo jeung Vlado jiga anu bobogohan pajauh alias LDR-an sapertos si Bos tea. Bedanya ai si Bos mah panutan atuh da lancar jaya komunikasina, ai ieu mah pakusut wae.
Bobotoh mungkin adalah suporter nu paling rajin berdoa kanggo tim kesayangan. Dan Tuhan masih melindungi gawang Persib dari ancaman para tukang lumpat Gresik, wabil khusus M. Kamri dan Ghozali yang bikin pamaen tukang Persib lulumpatan. Gresik hampir saja bisa memperkecil ketertinggalan saat M.Kamri asup diantara Vlado-Diogo untungna eta offside, padahal bal geus tinggal diceploskeun golotok ka gawang Deden. Hawatos pisan eta mah.
Febri Bow sebagai Harapan
Febri Bow berhasil menunjukan kualitasnya sebagey pemain muda yang mampu bermain joss untuk tim senior Persib. Setelah sukses mempersembahkan emas dalam ajang PON, Febri akhirnya ditarik kembali ke tim senior Persib. Kecepatan dan kengototannya dalam bermain sisi gawir memberikan warna berbeda di gawir Persib yang biasanya diisi oleh duo Cristiano Ronaldo yang bermain stylish pisan. Permainan Febri yang ngabret mampu membuat sektor bek sayap musuh ripuh dalam mengantisipasi kecepatannya. Pergerakan tanpa bola Febri juga cukup lumayan, beberapa kali doi bebas dari penjagaan pemain Persegres. Dalam pertandingan kemarin, pergerakan tanpa bola Febri ke kotak penalti lawan membuat Febri kosong tanpa penjagaan dan sukses membuat gul pertamanya untuk Persib di ajang turnamen kopi.
Pada babak kedua, Febri bertukar posisi dengan Lord Atep. Bermain di sisi kiri, Febri beberapa kali mampu mengecoh pergerakan musuh, dan mengirimkan umpan silang walau masih sering kamana wae. Hanya satu umpan silang Febri yang mampu dimanfaatkan oleh Rachmad Hidayat untuk ditajong dengan gaya tendangan voli.
Tapi masih ada banyak waktu untuk Febri bisa belajar umpan silang yang joss kepada senior-seniornya. Keheula ketang, diajar ka senior ge ka saha, da seniorna ge masih ripvh umpan silang mah. Tapi dengan dimainkannya Febri memberikan harapan bahwa pemain muda seperti Febri memang sudah seharusnya diberikan kesempatan untuk menunjukan dan ngembangkeun mental serta skill bertanding di level tim senior.
***
Bobotoh harus terus menyemangati Djanur untuk mengeksplor permaenan Persib yang lain dari biasanya, seperti model begini. Melawan pelatih kacangan jiga Edu Tjong mah emang udah paling cocok digunakan untuk mencoba taktik-taktik baru.
Gul keberuntungan Lord Atep, jaba kena peyut jaba offside, membuat ujicoba taktik berjalan lebih jongjons. Sejak gul Botep, pemaen belakang jadi lebih tenang mendistribusikan bola, Ino dan Flo juga jadi daek rada turun salengkah. Ketika Patrick dikartubereum, tamat sudah riwayat Gresik. Ada beban terangkat berkat gul mimilikan dan kartu bereum tersebut, kemudian keunggulan jumlah pemaen membuat Djanur berhasil menjalankan taktik 4-1-4-1 model baru ini.
@bus @jay @dit @xuk @fah @arn
ikuti kita di @stdsiliwangi