Entah bencana apa yang sedang melanda Persib pada musim ini. Melabelkan diri sebagey “golden era” justru nu aya kadon (ng)era(keun). Terdampar di peringkat 11 klasemen sementara menandakan kalau performa Persib secara keseluruhan pada musim ini sangatlah mengecewakan, 4 kali hasil imbang dalam 5 mech beruntun nu terjadi di kandang seolah menandakan kian bututnya performa Persib pada musim ini.
Perkataan kuch Jose yang mengaku kalau dirinya sudah mengantongi kekuatan Barito sama sekali tak nampak pada pertadingan semalam. Persib masih kesulitan mencetak gol, permaenan gawir masih belum mampu membuka jalan bagi persib untuk membuka keran gol, karena buruknya umpan umpan silang yang dilepaskan oleh atep dkk. Herman~~~
Persib nu maen dengan formasi 4-3-3 kembali tampil butut. Ketiadaan Jupe dan Bow ge tak bisa dijadikan pledoi atas bututnya performa Persib pada pertandingan ini. Terkhusus selama babak pertama, Barito terus menggempur pertahanan Persib utamanya dari sektor nu dikawal ku Henhen.
Ada 2 masalah Persib pada babak 1 ini, nu pertama adalah terus dieksplorasi-nya sisi nu dikawal Henhen karena kerap kali naik membantu penyerangan katambah euweuhna bantuan berarti dari gelandang bertahan Persib guna menambal kebocoran nu terjadi di sektor ini. Terlihat ada 4 chance created nu terjadi dari sayap kanan pertahanan persib.
Masalah kedua adalah masalah laten dimana kami ge sudah hoream menyebutkan na. Nyaeta di lini tengah alias engine room Persib. Trio Dedi K-Kim-Essien sering kali paamprok pada mech tadi. Essien sering terlihat telat mundur memberikan bala bantuan buat dedi ataupun kim alhasail para pemain barito memapu menciptkan peluang dari area tegah persib, Horeamzzz~~~
Persib bukannya tanpa peluang sih pada mech ini. Tapi kembali skema gawir menjadi kojo kuch Yaya pada mech ini belum mampu jadi solusi. Essien dan Ndusel ge mineng melebar tapi hasilnya masih nihil. Lord Atep dan Timo sudah tidak walakaya menghadapi rapatnya barisan pertahanan Barito.
Seandainya Deden tidak melakukan banyak penyelamatan pada babak pertama, niscaya Barito sebenerna bakal mencetak gul karena peluang nu dihasilkan lebih matang dibanding Persib.
Babak kedua Persib maen lebih agresif, hal ieu kabukti dengan jumlah chance created Persib nu meningkat drastis dibanding babak pertama. Tapi angger, masih mengandalkan gawir sebagey inti serangan.
7 chance created nu dihasilkan Persib semuanya berawal dari krosing kedua gawir. Euweuh variasi nu istimewa, tajongan jarak jauh kek, atawa kumaha lah. Barito sendiri boga Hansamu Yama dan Aaron Evans sebagey penyapu bola krosing lawan. Justru nu jadi masalah adalah Ndusel nu sering bergerak ka sayap malah membuat Persib tidak memiliki target man buat di krosing. Mudah sajah ateuh buat Hansamu dan Evans dalam menghalau serangan Persib.
Barito sendiri pada babak kedua bermain lebih lambat dan mengincar serangan balik. Hanya 1 chance created nu dihasilkan Barito pada saat melakukan serangan balik. Terlebih masuknya Paulo Sitanggang menggantikan Gavin Kwan seolah membuat kuch Jackson fokeus memperkuat lini tengah dan mengincar hasil imbang.
Masuknya Hariono pada awal babak kedua jelas membuat permainan Persib lebih gereget dan lebih kokoh pada babak kedua. Tapi sialnya, kuch Yaya telat dalam melakukan 2 pergantian sisa. Masuknya Matsunaga dan Billy Keraf dengan maksud memaksimalkan tekanan lewat sayap sudah terlambat. Telat pisan malah.
Raphael Maitimo
Setelah dengan berbagai kontroversi nyarekan bobotoh anu bener-bener ngefans ka manehna, permainan Maitimo jadi sakumaha buuk konengna. Teuing hayang naon umay teh, maen teu jarelas & posisi ge jadi paamprok dengan si Eze. Di laga tadi malam melawan Barito, pemain nomor 10 kita anu leuwih butut ti nomer 10 pendahulunya ini bermain kembali teu jarelas. Bermain di sektor sayap kanan bahu membahu dengan pemain muda yang konon sering dicarekan, Timo justru lapur sekali. Nyerang nusuk ripuh teu boga speed, kaciri eweuh kombinasi dengan henhen karena gengsi :)), dan bantuan defend mumul. Otomatis Henhen gawe sorangan naik turun, nagenan pemain super gancang jiga risky pora, gud job hen tingkatkeun. Muji Henhen dulu gapapa ya guys.
Timo kamu menganggap kamu jago dan sebagai top skor? Botakan ku kami geura buuk umay, waniiiii :)). Keantikan Timo nu lain nyaeta membiarkan umpan silang Henhen liwat begitu saja, emang dasar gengsi hih, padahal toel saja atuh biar gol, dan biar bisa pencitraan oge. Tapi gengsi yah? Hihihi. Satu lagi lah perihal Timo, manehna kaciri atuh neang kartu. Kenapa? Takut maen di Makassar? Gaya petantang-petenteng nyari fans yang mirip lo tapi lo ga suka, saatnya ke kandang Juku Eja merod :(. Ibarat di sakolaan mah umay teh budak loba gaya, beunghar, hayang asup geng tapi giliran rek diospek kabur pura-pura nyeuri beuteung. Eh pura pura mules ge pernah nya? Hihihihi. Jigana kamu mah lebih seru jadi musuh euy daripada ada di Persib. Tapi lamun emang karir umay panjang di Persib, sok atuh bungkam kami dengan perubahan atitude dan permainan mu Timo, kami mah beuki da dibungkam komo ku hasi positif mah :)).
Sabenerna, lamun ditelisik leuwih jero sih posisi timo teu jelas dan jadi sangeunahna, berperngaruh ti lini depan Persib anu teu boga sistem. Jadi pemain bergerak sakahayang dan harayang tampil hungkul :)). Eze, Atep, dan Timo perpindahan posisi teu cair. Bieu peuting mah kaciri Atep & Timo aya di kotak penalti, Eze di kiri, kumaha coba pamikiran sistem kieu patut teh :)), teu paham da ka Persib musim ayeuna :)).
Akhirul kalam, mari berharap Persib bisa benar-benar bangkit pada mech selanjutnya. Tapi kela, lawan selanjutnya nyaeta PSM, tim nu maen edan lamun di kandang. Poekkkks.
Salam, [zky,jay/xuk]