Tahun ini dari 24 pemaen Persib (berdasarkan daftar pemaen di web official persib.co.id) 12 diantaranya berasal dari tanah sunda. BandungĀ (termasuk Lembang) menjadi kota penghasil terbanyak dengan 8 pemaen, Garut, Purwakarta, Tangerang dan Cianjur masing-masing 1 pemaen.
Sayangnya dari 12 pemaen asal Sunda, hanya Jupe dan Lord Atep yang bisa nembus jadi pemaen inti. Tantan dan Dado bolehlah masuk kategori pemaen rotasi. Sedangkan Jasuk, Dias, Agung, Shahar, Yandi, Rudiyana masuk ke bagian pemaen cadangan secadangan-cadangannya. Maen jika ada pemaen inti yang absen atau dipake untuk membunuh waktu pertandingan. Untuk Deden, data di web Persib bilang dia kelahiran Jakarta, tapi dari kecil sampe gede sekarang dia rumahnya di Bandung, jadi kami masukkan ke dalam daftar pemaen sunda. Satu lagi, Sigit sudah berlatih bersama PSGC, mun masih aya latihan eta ge.
*update: berdasarkan ingpo yang kami terima belakangan, Jupe dibilang berdarah betawi. well, walaupun orang tuanya berdarah betawi, berdasarkan web persib dia lahir, tumbuh besar, dan hingga kini tinggal di tangerang. karena itu kami tetap memasukan Jupe sebagai sedikit berdarah sunda.
Seharusnya dalam beberapa tahun ke depan, skuat inti Persib yang mengandalkan putra daerah bisa terwujud. Sundanesse Core. Dua atau Tiga tahun ke depan, jika para pemaen pelapis masih tidak bisa menunjukkan kinerja yang menggembirakan maka habis sudah, pemaen inti Persib akan kembali diisi oleh “orang luar”. Hal ini dikarenakan umur para pemaen yang sudah banyak memasuki usia seperempat abad.
Di posisi kiper, Made sudah berumur 34 tahun. Untuk ukuran kiper, umur segitu masih dalam masa puncak, pun dalam penampliannya juga Bli Made masih sangat bisa diandalkan. Deden (22) dan Shahar (25) harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan tampil. Hanya dengan menggunakan kesempatan yang sedikit dengan maksimal, peluang menggeser Bli Made sebelum umurnya kepala 4 bisa terjadi.
Deden atau sahar? Made umurna geus 34. Sesa 6 taun deui maksimal..
— stadionsiliwangi.com (@stdsiliwangi) October 29, 2015
Barisan pertahanan inti saat ini berisi kombinasi veteran dan pemaen yang sudah sangat matang. Jupe (28) kelahiran tangerang, menjadi yang paling muda. Toncip (29), Pardi (32) dan Vlado (33) yang paling kolot. Permainan Vlado sama sekali tidak mencerminkan usianya. Kombinasi fisik mumpuni dan kematangan pengalaman menjadi senjata utama Vlado. Dias (26) paling mungkin untuk menembus menjadi kuartet bek andalan menggantikan Pardi. Permainan Jasuk (27) masih jauh dari ancaman untuk Toncip.
Salah satu dari duet poros ganda sudah jadi langganan Dado (24), satu-satu nya pemaen muda sunda yang sering jadi starter. Saingan Dado di tim ini umurnya sudah kepala 3 semua. Mas Har (30), Mas Opik (30) dan Bang Utina (34). Pemaen lain di posisi ini Agung (26) mungkin akan kebagian lebih banyak peran tahun depan. Jika tidak, semoga dia masih bisa berkembang di atas umur 30 tahunan.
Posisi playmaker dan geladang serang mutlak dikuasai Makan Konate (24). Harapannya Konate bisa bertahan lama di Persib, menjadi pemain asing legendaris. Tapi berat rasanya, pemaen asing muda berbakat akan sulit ditahan berlama-lama di Indonesia. Lagipula rekam jejak Persib dengan pemaen model begini emang butut, Suchao, Beckamenga, Sergio semua lepas. Di jajaran pemaen asli sunda saat ini, tidak ada yang bisa menyaingi Konate. Ya, palingan Dado eta. Saat melawan Majalaya All Stars kemaren, Djanur memakai Dado sebagai geladang serang dalam formasi 4-4-2 diamond.
Posisi penyerangan andalan melalui sayap memiliki Lord Atep (30) sebagai orang Cianjur dan Tantan (33) sebagai back up nya. Tantan juga bisa digunakan sebagai ujung tombak. Daftar pemaen di sayap kanan sejauh ini sudah berubah menjadi Zulham (27) sebagai pilihan pertama dan Haji Ridwan (35) sebagai pilihan kedua. Haji Ridwan ini pemaen tertua di skuad Persib 2015. Pun Pak Haji sepertinya sudah siap meninggalkan sepakbola guna mendalami ilmu agama. Tidak ada pemaen sunda berumur 20an di lini sayap.
Sebagai juru gedor utama saat ini adalah Spaso (30). Masih sangat bisa diandalkan. Dua pemaen muda sunda cadangannya punya performa yang ya-gitu-deh. Rudiyana dan Yandi keduanya berumur 23 tahun. Permainan keduanya saat diturunkan melawan Malaya XI kurang menggigit. Rudiyana sejauh ini lebih unggul dari Yandi. Di Piala Presiden Rudi bikin 1 assist dan kemaren 1 gol lawan Malaya. Yandi? Nihil.
Rata-rata umur skuad Persib adalah 29.08 tahun. Mayoritas adalah generasi 90an (lahir 1985-1995). Persib saat ini memang sedang dalam periode usia emas. Silakan cermati grafik perbandingan dengan skuad Arema 2014 dan Persipura 2014 di bawah ini:
Rata-rata umur skuad persipura saat jadi runner up tahun lalu adalah 27.64 tahun, sedangkan Arema yang kita kalahkan di semifinal 29.39 tahun. Persipura memang banyak mengandalkan pemaen muda (dibawah 25 tahun) dan putra daerah papua. Arema mengandalkan Iwan Budianto, udah.
Masih banyak PR Persib untuk bisa mengandalkan pemaen-pemaen sunda sebagai inti permainan. Mungkin dimulai dengan memperbaiki urusan scouting dan akademi. Well, kata prof. Miljan Radovic juga:
In football exsist just good or bad player….can not be old or young…
— Miljan Radovic (@Miljan58Radovic) August 18, 2012
Sampai jumpa lagi.
Follow kami di twitter @stdsiliwangi