Musim ini akhirnya Persib punya dua penyerang top di skuat. Sergio Van Dijk, 21 gol bersama Persib di musim 2013, top scorer A League musim 2010-2011 (16 gul). Juan Carlos Belencoso, top scorer AFC Cup 2014 (11 gul). Warbyasa! Pertanyaannya sih sederhana, bagaimana Dejan memanfaatkan keduanya biar Persib tidak rivuh mencetak gul?
Jika masih mengandalkan rencana mencetak gol sekarang, bolehlah Sergio menjadi andalan. Kemampuan tendangan bebas Sergio termasuk yahud, soal angkat mengangkat bola pas corner juga bisaeun dan mungkin bisa menjadi kunci biar Encos Belencoso bisa mencetak gul melalui hedennya, selama ini Encos Belencoso kebanyakan dulngin, sundul angin. Tapi ya lebar pisan punya Sergio dan rencana utama mencetak gul masih dari sepakan bola mati.
Di musim 2013, ketika perancang serangan kita dibebankan kepada Bang Utina yang waktu itu overweight underfitness dan perangcang serangan medioker Mbida Messi, Sergio bisa merancang sendiri serangan kemudian mencetak gul untuk Persib. Insting mencetak gul penyerang dengan gaya rambut yang khas ini memang edan eling sih, penempatan posisi dan pengambilan momen masuk ke kotak penaltinya juara. Well, basa itu sih umpan silang ke kotak penalti rada beres dengan kehadiran Haji Ridwan dan Bang Pardi di sisi kanan.
Musim ini, yang majenun dalam mengirimkan umpan silang ke kotak penalti ada di sisi kiri. Pace David Laly dan Mas Ganteng Toncip berkali-kali membuktikan bahwa mereka bisa melambungkan bola ke kotak penalti, hanjakal weh Encos Belencoso masih suka miss timing untuk mengkonversi bola tersebut. Duet lintas jaman di sisi kiri ini satu dari sedikit pemaen yang menunjukkan perkembangan hasil latihan melakukan crossing.
Pun Ino Pugliara jigana lebih baik daripada Mbida Messi. Tidak akan menjadi masalah berarti bagi Sergio, jikalau dia masih punya insting mencetak gul jiga musim 2013. Sekali lagi kita memiliki pemaen yang bisa diharepkeun ketika Persib mulai buntu. Sebuah kemewahan tersendiri.
Soal Kim yang bermain di posisi Bang Utina? Katanya jangan berharap Kim maen jiga Bang Utina. Jadi kudu berharap Kim bermaen jiga jang Persela kitu padahal ieu Persib? Mau bagaimana pun gaya maen dan kemampuan Kim, manehna sudah secara otomatis bermaen di posisi Bang Utina di musim 2013-2014, bukan kita yang harus move on menurunkan ekspektasi, tapi Si Golden Boy nu kudu bisa menaekan kemampuan bermaenan. Bukan bobotoh yang harus memperkokoh mental biar tetap memuji saat Persib maen butut, tapi pemaen yang kudu memperkokoh mental biar pas dicaci maki bobotoh bisa membalas dengan permaenan nu hade.
Lalu bagaimana dengan Belencoso? Sebenerna biar eta jadi masalahna Dejan weh, manehna geus digaji ku Persib,dibere mobil, lapang latihan nu lega wae can pernah di lapang futsal, jadi kudu bisa memaksimalkan Encos dan Sergio. Bermaen dengan duo penyerang bisa oge sih di atas kertas mah. Tapi ya kumaha Dejan weh dek make pola naon oge, bobotoh mah nyaho beres maen hade tur meunang.
So, wilujeng coach. Daek teu daek, resep teu resep, Sergio kelasnya jauh lebih baik daripada Prince Yandi dan Juan Carlos Belencoso. Apa iyah mau dianggurin? Bisa jadi penyelamat korsi anda itu ada pada diri Sergio Van Dijk. Dan wilujeng mumet juga ngatur strategi dengan kedatangan King Zamrun. Mungkin pahit, tapi bisa jadi faktanya pemaen-pemaen bawaan anda kelasnya memang bersama dengan Angry Her menghuni lini bench.
Sampai jumpa lagi.
@bus
Follow kami di twitter @stdsiliwangi
Postscript
Skuat taun ieu meded pisan buat persaingan internal yang sehat kalau tidak ada favoritisme.
Sergio vs Belencoso vs Tantan
Pace David Lelay vs Lord Atep vs Samsul Fiero vs Zulham Zamnaldo
Ino Pugliara vs Rahmad Hidayat vs Bos Opik vs Kim Golden Boy (sorry Kim mah spesial pasti maen)
Purwaka vs Basna vs Angry Her (terutama untuk pertandingan lawan Arema)
Sisana nu geus pasti maen dan memang layak maen:
Bli Made – Vlado – Mas Har – Toncip
Sisana deui bikin pola two bank of four bersama manajer, assisten manajer, dan manajer bagian administrasi.