Di bawah langit yang mendung dan angin sepoi-sepoi yang tiris, Persib berhasil mengamankan 3 angka pada lanjutan Piala Presiden 2017 saat berjumpa Persiba. Dengan total poin 6, kemungkinan Persib lolos ke perempat final terbuka lebar. Jadwal di pertandingan terakhir rada tricky sih, mun Persib eleh lebih dari 2 gul sama Persela dan Persiba ngabantai PSM, nu lolos bakalan Persiba dan Persela.
Sesuai bocoran kepada wartawan, Djajang Nurjaman melakukan 3 rotasi pemaen dari tim inti lawan PSM Kircon. Memang Djanur selama ini tidak pernah melakukan rotasi mengganti pemaen inti lebih dari 5 pemaen, kata Djanur itu merusak keseimbangan tim.
Pemain yang dirotasi dari starting XI pada laga lawan PSM adalah Made Wirawan, Gian Zola, dan Mas Har. Posisi ketiganya digantikan oleh Deden Natsir, Basith Creative Production, dan Kim Kuncir Kurniawan.
Sementara coach Bule tapi Indo, Indo tapi Bule, Timo Scheunemann memasukkan nama Fengky Turnando dan Bryan Ramadhan dalam starting XI melawan Persib Bandung.
Duel Lini Tengah
Baik coach Djanur dan coach Timo kali ini memakai formasi 4-2-3-1. Coach Timo bermaksud ingin meredam agresivitas Persib dengan menempatkan dua gelandang bertahan padahal basa lawan Persela mah hanya make hiji gelandang bertahan nyaeta si Gideon Way. Selain eta, emang coach Timo ingin Persiba leuwih bertahan, Hersus dan Rofanda pun lebih kajero posisina guna meredam gawir Persib dan hanya menyisakan Marlon da Silva di lini depan.
Coach Djanur memilih duet Kim Kuncir dan Basith Creative Production sebagai engine room Persib Bandung. Di antara keduanya tidak ada yang beneran murni berperan sebagai gelandang jangkar, apalagi postur tubuhnya imut-imut dan karasep gitu. Ketika bertahan, trio gelandang tengah Persib seringkali bermain hampir sejajar dan mengambil positioning di dekat lingkaran tengah lapangan. Di awal pertandingan positioning ini tidak diikuti oleh kuartet bek memasang garis pertahanan yang lebih tinggi. Jadinya ada ruang kosong yang endeuswey bagi penyerang Persiba di ruang antar lini Persib.
Tingal geura ti proses gol Marlon da Silva. Kim berusaha duel udara dengan Masahito Serabi Noto, si Basith entah kamana eta posisina sehingga Marlon bisa bebas dan langsung berhadapan dengan Vlado dan Jupe. Vla dan Jupe hanya membayangi pergerakan Marlon, tidak berani nuar kusabab Marlon boga gitekan dan speed nu lumayan jadi menjaga jarak jadi pilihan Vla dan Jupe. Lain cerita lamun aya DMF anu nga back up Vla dan Jupe, mungkin Marlon moal bisa langsung najong dan ngagulkeun ka gawang Deden.
Taktik bertahan Djanur yang kali ini mungkin sebuah eksperimen, rencana bertahan tanpa Mas Har. Ketiga gelandang melakukan pressing sejajar sejak di garis tengah, kedua pemaen gawir mundur membantu bek sayap. Beberapa kali terlihat kalau Bow dan Shohei deket dengan bek masing-masing. Kim, Bazit, dan EW sajajar di lingkaran tengah lebih dekat ke Sergio Botak yang turun dibandingkan lebih dekat ke Vlado – Jupe yang stay di belakang.
Posisi bertahan begini, apalagi ditambah tidak ada komando di poros tengah dan meni woles lah eta Bazit, raray gempeurna semakin membuat Bryan Taeun dan Masahito Serabi Noto enjoy buat nge-press. Di depan bek, pemaen Persib kalah fisik dari pemaen Pencak Silat Persiba. Enjoy atuh Noto beberapa kali cut in dari sayap ke tengah, da eta tea dobel pivot Persib posisi bertahanna tidak seperti biasa kalau ada Mas Har. Duel udara ge meunang wae gelandang Persiba mah. Bazit dan Kim riweuh sendiri.
Gul cepat Marlon menjadi bukti, pendekatan Djanur untuk memulai pertandingan kalah oleh perubahan taktik Timo yang ganti pake 4-3-2-1 dengan trio Noto – Hersus – Marlon ngaraja menguasai area poros ganda Persib. Mungkin saja bisa berhasil sih taktik bertahan eta, kalau saja pemaen tengan Persib bisa langsung fokus dan tidak gempeur. Seperti kata Djanur
“Pada awal pertandingan kami sedikit nervous seperti kurang konsentrasi sampai mungkin 15 menit awal. Sampai terjadi gol (Marlon da Silva). Setelah itu masih belum bisa berbenah namun setelah lewati 20 menit kesana kami perlahan menemukan bentuk permainan kami,” [simamaung]
Comeback
Perlahan Persib semakin berkembang seiring pertandingan berjalan. Sedangkan tanaga Persiba mulai semakin hawatos. Ketika Noto semakin ripuh, jiga Pluim ripuh kamari, tamat sudah Persiba.
Buruknya penampilan lini tengah di awal-awal babak pertama membuat Persib tampil di bawah tekanan Persiba, padahal lini tengah Persiba pun tidak tampil istimewa, biasa-biasa wae. Setelah gul mimilikan Marlon, Persiba hanya bisa membuat 2 peluang tambahan, sedangkan Persib menciptakan 7 peluang –6 peluang dimulai ti gawir.
Jupe menjadi pemaen bertahan paling endeus di babak pertama. Ketika Vlado ripuh menyusun serangan lewat kanan, Jupe melaksanakan tugas build up dengan joss. Sempet bungbeng di awal, semakin maen semakin enakeun operan pertamanya kepada Toncip atau Kim dan Bazit. Gul pinalti Sergio berawal dari Jupe yang dengan jeli melihat lorong kosong di antara high press Persiba. Operan terobosan eta bisa dikontrol dengan baik oleh Bazit, yang kosong hanya berhadapan dengan sesama bocah u-23 Robi, umpan daerah Bazit enakeun oge bagai pelet samsoe kepada Uwak Tere Shohei. Selanjutnya kita tau sundulan Sergio kena kokod monongeun bek Persiba. Pinalti. Gul.
Di babak kedua, giliran Vlado yang enakeun menyusun serangan, dan Jupe kokoh bertahan. Gol ketiga oge enakeun pisan. Vlado dengan santai bisa naek untuk menambah jumlah pemaen di lini tengah. Marlon udah pundung, embung maen deui jadi yah bek mah serahkan aja sama Jupe yang tadi malem maen cuneom pisan. Gelandang bertahan Persiba jadi bingung kudu ngajagaan Vlado bari Febri dengan ancang-ancang RX King geus lumpat geber membelah pertahanan Persiba. Vlado yang memiliki kemampuan joss dalam memberikan umpan, kali ini memberikan umpan terobosan anu membelah pertahan Persiba yang kemudian dapat diselesaikan dengan manis oleh Febri Bow.
Dalam laga ini Persib sukses mencetak dua gul dari skema open play anu enakeun. Gol kadua Sergio melibatkan Matsunaga, Febri Bow, EW 50 dan Supardi. Dalam proses gol ieu, Bow aya di posisi gawir kiri, Matsu muka ruang ka tengah sementara EW 50 berada di sisi kanan anu kemudian dibantuan ku Supardi. Cuneom abis proses gol yang ini, cair pisan permainan lini depan Persib dalam hal rotasi posisi untuk nyieun lini tukang musuh bingung bin aget. Perputaran poisisi lini depan Persib mampu memecah konsentrasi pertahanan Persiba. Aget naha jol Febri anu nusuk di kiri lain Matsu. Bahkan saking bikin malaweungnya, Sergio bisa ngeunah noel bola tanpa penjagaan atuh. Dedimar sibuk di tengah teuing rek naon sementara hiji bek Persiba ngadon ngajagaaan gawang Persiba. Antik.
Sergio memanfaatkan olab nya bola dari tubuh pamaen Persiba hasil tembakan Bang Pardi. Disambar dengan kidal bau nya. Skor yang menaikkan semangat Bobotoh di stadion, dan tentunya punggawa Perib termasuk Mas Har yang tengah nyarande di bench bari keprok dan Lord Atep yang teterusan dikaleng Coach Jose seolah-olah ada isyarat untuk segera diturunkan.
Masuknya Dado dan Pardi di babak kedua membuat serangan Persib hidup. Pergerakan Dado joss pisan. Bagaimana Dado aya kahayang membuka ruang, mau minta bola untuk kemudian menyusun serangan. Yang paling joss ya tentu saja umpan 100 rebueun kepada Vlado pas gul Febri. Dado masih ngadep ke gawang Deden kemudian pas dioperan udah tau rek dikamanakeun eta bola. Jiga boga panon di tukang kepala. Visi bermainna emang kelas pisan Dado ieu, umpan-umpannya udah diakui Bang Utina, bisa gelut oge, kapten masa depan banget. Apakah faktor loba makan ceker mempengaruhi ini?
Dua gol dari open play ini menjadi perkembangan yang joss dari Persib. Setelah pada pertandingan pertama melawan PSM hanya mampu mencetak gol dari skema bola mati, kali ini justru Persib sukses mencetak dua gol dari skema open play dan satu dari eksekusi bola mati. Semoga selama piala Presiden, skema open play Persib semakin terasah dan meded.
Bow Ngabret
Fengky Turnando sengaja dipasang Timo di pertandingan ini menggantikan Abdul Rahman yang kena kartu merah pas lawan Persela Lazio. Di babak pertama, dengan Hersus rajin menyerang sisi kanan Persib, Bow dapet banyak ruang buat unjuk kebolehan di hadapan utusan pelatih timnas. Hanjakal di babak pertama Bow terlalu banyak moe anduk, terus weh ngekeweuk bola, sehingga beberapa kali Shohei dan Sergio keburu bete dan akhirnya timing umpang Bow tidak bisa diselesaikan oleh keduanya. Fengky dan Hersus juga teu walakaya sih nagenan Bow.
Sadar dirinya menjadi pusat perhatian asisten pelatih Timnas, justru membuat Bow tampil tanpa beban. Menit ke 7 salah sahijina saat umpan manis manjanya kepada Sergio yang tinggal berhadapan sama kiper, sayang ternyata pas kitu Sergio jiga kaasupan ruh Rudigol sehingga tajonganna kaluhur. Sesuai perkiraan, sisi kiri Persiba yang ditinggal Abdul Rahman bakal ditusbol-tusbol sama Bow.
Masuknya Bang Pardi mengubah 180 derajat permainan Bow. Umpan-umpan Bow semakin cepat timingnya. Geus teu loba mikir sih, langsung aja terobosin ke kanan, niscaya Bang Pardi akan berhasil meraih bola operan itu. Mun duet jeung Henhen, geus mah Henhen loba mikir buat overlap, Bow juga penuh keraguan untuk ngoper ke Henhen. Bang Pardi juga membuat pergerakan tanpa bola Bow sering ke area nomer 10 Persiba. Opsi gawir udah kaleum soalna. Di gul ketiga kan keliatan gimana Bow lari di antara dua gelandang bertahan ke belakang bek kiri Persiba.
Antikna deui saat Bow nemprang si Hersus atau Fengky kitu nya, walau secara aturan teu meunang dan asa teu kudu, tapi sebenerna Bow perlu melakukannya sebagey peringatan bagi bek-bek kiri lainnya di Indonesia. Manehna moal cicing wae mun ditengkasan terus. Wanieun!
Bisa lah ieu Bow lolos Timnas SEA Games mah. Aurana oge geus pemaen Timnas. Sepintas mah aya aura kelegegan King Zamrun oge euy. Hahaha.
[xuk, jay, dit, fah / bus]