Tanpamu King Eze

“Di awal babak pertama permainan tidak berkembang, karena pemain banyak memainkan umpan panjang. Tapi setelah 20 menit permainan berubah lebih baik. Kami mampu menerobos area permainan Madura United. Kami menguasai bola dan punya 2-3 peluang,” tutur Mario Gomez dalam konpers usai laga Persib vs Madura di Gelora Ratu Pamelingan.

Ketika tendangan bebas fabiano ngabebes ke gawang Deden Natsir, senyum mengembang di wajah seorang pemain yang menjuluki dirinya sendiri maung. Bukan AING MAUUNGG seperti jelema kasurupan ku pamacan, tapi Maung Timo hoream. Sebelumnya di babak pertama senyum orang itu juga lebar mamantes di raraynya, melihat Deden Natsir melakukan kebodohan menerjang maju sambil ngalabuhkeun nyaneh, menjegal Greg dengan tangganya. Hakan! Bisiknya dalam hati. Entah sejak kapan dia bisa bahasa sunda dalam hati gitu. Entah kenapa juga pemain itu malah cineten di tribun, bukannya ikut bermain melawan Persib.

Tanpa Bang Pardi, tanpa King Eze, dan tanpa Bow (teu nanaon ketang sih tanpa Bow mah) Opa Gomez mencoba ngabubungah maneh dengan optimis bisa meraih hasil bagus dari Madura. Pola andalan 4-4-2 diganti oleh pola 4-4-1-1 karena tidak yakin memainkan Ronggo Suling Sakti atau Muklis satpam komplek menemani Joni Baokan. Hasilnya memang langsung karasa, ripuh. Memainkan A Eka tapi tidak ada target untuk dibere long pass. Poros Aa Eka-Dado sebagai engine room untuk memulai serangan teu katingali ditambah Si Grade A teuing nanaonan. Oh In teu puguh posisinya, apakah harus di belakang Bauman yang turun ke tengah, atau di depan Bauman tapi da ngarasa diri lain streker, atau perlu membuat komposisi 3 pemain sejajar di tengah dengan dua lulusan UNI, opsi terakhir segan dilakukan oleh Oh In karena dia merasa diri bukan anggota Ikatan Alumni SSB UNI. Alhasil, Oh In Kyun maen teu puguh kesana kemari sesuka hati. Aa Eka-Dado lebih sibuk bantuan pertahanan daripada memulai serangan awal. Jadi aja Persib selama awal babak pertama ripuh pisan untuk nyerang.

Namun seiring berjalannya waktu, kami dengan Yuki Kato pun semakin dekat. Bermula Yuki Kato hanya membalas chat-chat kami seadanya tapi karena perhatian lebih dari kami dan kado-kado kecil yang bikin melting Yuki Kato juga mulai luluh sama kami. Eh naha jadi curhat, hampura lurd ?. Kaharti sih, da nerapkeun pola anyar tidak semudah kami pdkt dengan Yuki Kato. Yah Yuki Kato walau Namanya Jepang tapi dia aya getih Sumedang loh guys. Dengan tampang kami yang seperti Joni Bauman cewe-cewe kaya Yuki Kato, Marion Jola, Nikita Willy, Anya Geraldine dan Debby Permata bisa takluk dengan sakali kiceup. Mantap.

Setengah jam babak pertama Persib mencoba beradaptasi menjalani kehidupan tanpa King Eze. Kesulitan menyusun serangan karena bola tanggung wae. Dioper ke Lord Atep, beunang wae ku batur. Edek nyerang lewat Gozali, bolana di sisi kanan wae. Jadi ya gitu deh. Tiga puluh menit pertama yang dag dig dug ser melihat Henhen berkali-kali menahan Greg. Henhen > Greg!

Ketika Persib sudah mulai lebih enjoy menjalankan taktik Gomez, sudah bisa keluar nyerang ke area Madura, aya weh picilakaeun teh. Sebuah serangan, umpan terobosan dari Beto berhasil menembus Bojan Malisic, dikontrol sedikit sama Greg, jigana mah bakal ripuh eta kontrolna, apalagi masih ada Ardi Idrus dan Igbonefo. EAEO dong. Deden maju bari ngagulitik seperti hendak menangkap lauk mas warna bereum di acara bedah balong tujuh belasan. Suku Greg kahebos sedikit sama cingir Deden, jatuhlah dia tepat di dalam kotak penalti. Dengan keyakin seyakin-yakinnya wasit meniup piriwit, menunujuk ke bawah di dalam kotak penalti. Hasyeum di mulut kami yang sudah lama tidak mencipok Rania, sehasyeum papan skor yang tak lama berubah jadi 1-0 untuk tuan rumah.

Pemain Madura menjalankan taktik dari Milomir Selsija dengan enakeun. Dua pemain sayapnnya bisa menahan bola, menghadap gawang Persib, mencoba dribble atau mengirim umpan silang. Opsi itu gagal wae sih. Dribble tara bisa ngalewatan Henhen dan Ardi Idrus. Crossing suka tarik teuing atau disundul oleh bek Persib. Hanya saja, Madura memiliki opsi kedua, menggunakan Zah Rahan, Slamet Nurcahyo, dan Beto de Paula di poros tengah. Opsi serangan mereka jadi tidak monoton. Jaba OK John dengan wajah ramahnya yang kayak Gumoong wani duel memperebutkan bola-bola liar hasil duel udara di area tengah. Komplit sudah Madura menguasai lini tengah pertandingan.

Tanpa dua penyerang, Persib kesulitan kalau harus mencoba menyusun serangan lewat operan-operan pendek merayap dari belakang ke depan. Lord Atep dan Gozali meni bisa ih menggiring bola melewati pemain sayap lawan. Kebanyakan serangan berbahaya Persib adalah kesalahan dari lini tengah Madura, atau ketika Fabiano dan Fachrudin kepancing sama Bauman untuk maju terlalu jauh. Bauman sendiri memegang peranan penting karena berkali-kali berhasil memberi Persib penguasaan bola setelah dia dikasari oleh dua bek Madura. Joni Baokan pada akhirnya mendapatkan hasil dari kerja kerasnya, sebuah gol hiburan menambah catatan gol miliknya. Yaa, siapa tau atuh kalau tiap kali maen ngegulin nanti akhir musim bisa dapet sepatu emas kan ya.

Kata Deden Jangan Jadi Kiper, Berat, Biar Deden Aja.

Kata-kata eta pernah terlontar dari Deden. Kami ningali na dina yutub channel Persib bukan dina yutub channel Anya Geraldine nya omat. Emang berat Den jadi kiper teh bener kan? Hahaha. Entah aya naon dengan Deden dalam laga-laga terakhirnya Bersama Persib. Terkadang bikin save bagus, tapi terkadang bikin keputusan-keputusan teu pikahartieun. Contohna lawan Madura bieu. Keputusan Deden antik sih memutuskan untuk maju padahal masih bisa didagoan dina gawang sih, soalna dalam posisi ge masih ada Ardi dan Victor yang siap ngudag Greg.

Tapi yah kumaha deui, kami sudah terlanjur jadian, mau gimana lagi. Deden memutuskan maju untuk memotong pergerakan Greg yang berujung penalty. Emang lamun away mah kudu hati-hati nyokot keputusan jiga kitu the, picilakaeun tim sorangan. Akhirnya, setelah kebobolan oleh penalty Beltrame, irama yang mulai enakeun dari tim Persib kembali harus dimulai dari 0 deui untuk bangkit usai leleus kaasupan.

Untuk gol kadua mah nya emang hese sih eta mah. Tarik lur, ka pojok eta mah. Tapi yah Deden perlu memperbaiki penampilannya, terutama keputusan untuk maju keluar dari gawang untuk memtotong bola. Aya momen Deden osok wani teuing maju kahareup motong bola yang berakibat kita spot jantung. Salah sahiji paling fatal basa lawan ngalam. Smeoga Deden bisa memperbaiki performanya yah dan belajar dari kesalahan-kesalahannya. Atau sudah waktunya Made, Imam atau Aqil untuk mengawal gawang Persib? Hanya Gomez dan Pak Away yang bisa menjawab dan tahu yang terbaik.

Gol Telat Joni Bauman.

Telat sih. Hanya itu penyesalannya, gol baru tercipta di penghujung babak kadua dan perpanjangan waktu dua menit. Sempet aya harapan sih, tapi apa daya, kasih tak sampai jiga lagu Padi. Jika saja Ghozali bisa cetak gul pas hiji lawan hiji, jika saja tendangan Lord asup dan jika teringat tentang dikau, jauh dimata dekat di hati. Kami memang lagi LDR sama Yuki Kato, jadi kabawanya kangen terus dan melow.

Masuknya Ronggol dan Billy ge tidak bisa merubah suasana permainan. Ripuh oge sih eta duaan. Ronggol yang kami puja nyatanya main pikachu pisan, hahaha teuing ah lieur komen wae Ronggol da geus sakitu kituna moal matak jadi Higuain.

Selanjutnya Persib akan melawan Persipura Jayapura di Bandung. Saatnya untuk bangkit dan raih 3 poin agar tetap bisa bersaing di tabel klasemen. Hidup Persib!

 

Salam, (JAY,BUS/OMZ)

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Yang Lainnya