Selama berkiprah di Piala Presiden 2017, PBFC II hanya mampu meraih dua kemenangan dan dua kali hasil imbang. Satu kali kemenangan diraih atas Sriwijaya di fase grup serta satu kali kemenangan lewat pipinaltian lawan Madura United di perempatfinal. Sementara dua hasil imbang didapatkan saat menghadapi Bali United dan Barito Putera. Tambah antik lagi, PBFC II lolos ke semifinal dengan bermodalkan 1 kali ngajebol gawang batur dalam 2x 45 menit, di luar gul pipinaltian yes. Nuansa pisan ieu PBFC II.
Dari awal mengikuti Piala Presiden, PBFC oge memang sudah rada antik atuh. Guna menyambut turnamen pra musim Piala Presiden, PBFC kuatka nyieun tim PBFC II untuk menjalani turnamen pra musim Piala Presiden. Ceuk empunya klub mah langkah ieu diambil kusabab niin tidak mau merusak program latihan yang disusun coach Dragan untuk PBFC. Jadi, daripada sieun merusak program latihan untuk Liga 1 Indonesia, niin memilih membentuk PBFC II spesial untuk Piala Presiden. Boa edan lur.
PELATIH
PBFC II ditangani oleh pelatih ngora, Ricky Nelson. Ricky Nelson ieu sebenerna diproyeksikan jang jadi pelatih PBFC U-21, tapi karena PBFC milih nyieun tim ka dua jang Piala Presiden, akhirnya niin ditunjuk untuk menangani PBFC II di Piala Presiden. Edan atuh ini pelatih disebut pelatih muda berbakat sama rengrengan asuhnya di PBFC II. Dibawah asuhan Ricky Nelson, PBFC II memainkan sepak bola bertahan untuk kemudian keluar menyerang dengan serangan balik.
STRATEGI
Dibawah asuhan Ricky Nelson, PBFC II memainkan sepak bola bertahan tur ngadagoan musuh disatengah lapang. Saking bertahannya, selama Piala Presiden PBFC II hanya mencatatkan jumlah shoot dan shoot on target terendah dibandingkan dengan tiga tim kontestan semifinal piala Presiden lainnya.
Rumasa dengan kapasitas anak buahnya yang sakitu-kituna, sang pelatih memilih untuk pragmatis, melancarkan serangan balik dan memanfaatkan kesalahan lawan agar bisa mencetak gol ke gawang musuh adalah hal yang paling masuk akal untuk PBFC. Serangan balik PBFC oge teu meded-meded teuing, buktinya rengrengan Nabil ieu baru mencetak satu gol selama Piala Presiden. Skema serangan balik PBFC II oge kur sakitu-kituna. Bola akan langsung dialirkan kepada penyerang mereka, baik Reinaldo ataupun Patrich Wanggai. Lamun teu kitu, alternatif lainnya jiga pas lawan Madura United mah akan memulai serangan dari sektor gawir yang diisi oleh Terens Puhiri dan Lastori yang kemudian akan berlari dan mengirimkan umpan crossing ke kotak penalti lawan walau eweuh anu jadi hasil tea tapi tetap perlu diwaspadai. Memang lini depan masih menjadi masalah utama bagi PBFC II. Kabuktian sih tina opat pertandingan PBFC ngan bisa nyieun hiji gul.
Kelebihan PBFC II dalam Piala Presiden ini memang ada pada lini belakang mereka. Kehadiran duet lini belakang asing mereka, Dirkir Glay dan Yamashita yang memiliki kemampuan cukup mejeuh dalam mengawal lini pertahanan membuat tembok pertahanan yang kokoh PBFC. Kedua fullback PBFC II yang kemungkinan akan diisi oleh Michael Orah, Zulvin Zamrun atau Diego Michiels ieu cukup piawai bermain keras tuar suku dan memancing emosi lawan. Untuk palang pintu terakhir, gawang PBFC II kakan dikawal oleh Persikab Boys yaitu Wawan Hendrawan. Sejauh ieu mantan kiper Persikab cukup nagen dalam menghalau serangan-serangan lawan.
Lini pertahanan PBFC II akan dilindungi oleh dua orang gelandang Asri Akbar yang akan di-support oge ku Abdul Aziz untuk menjadi pemutus pertama serangan lawan. Asri Akbar dan Abdul Aziz tentu memiliki motivasi sendiri bila menghadapi Persib Bandung, osok aya weh anu ngadadak alus pisan lawan Persib mah. Komo mun manehna pernah maen di Persib.
Namun, ada hal lain yang perlu diwaspadai dari pergerakan sang presiden klub, kemungkinan diturunkannya skuad utama PBFC untuk menghadapi Persib di semifinal. Dilansir jawapos.com, menurut coach Ricky Nelson skuad utama PBFC juga ternyata didaftarkan untuk mengikuti piala Presiden. Memang sih, dalam beberapa pertandingan di piala Presiden oge PBFC II sempat diperkuat Diego Michiels, Patrich Wanggai dan Terens Puhiri yang merupakan pemain dari skuad utama PBFC. Kade weh, lawan Persib mah sok ojol-ojol hayang meunang tea ieu Nasar Nabil boys. Osok aya geura nu arantik psywar na teh, kamana atuh lur ah.
KEKUATAN
Memiliki pertahanan yang rapat membuat PBFC II tidak pernah kemasukan sebiji gol pun, dengan menerapkan garis pertahanan yang rendah membuat tim lawan kesulitan memebongkar lini pertahanan PBFC. Dari empat pertandingan tak satu tim pun mamapu menjebol gawang Wawan Hendrawan. Dalam pertandingan perempatfinal melawan Madura United, PBFC II memilih untuk bertahan dan menunggu Madura United menyerang. Bahkan Patrich Wanggai sebagai striker pun kudu mundur sampai garis tengah lapang. Boa Edwin. Para pemain PBFC II memang lebih memilih menunggu para pemain lawan masuk ke setengah pertahanan lawan. Menjadi nilai plus dari tim ini mereka mampu menjaga konsentrasi dan fokus najan tutuluyan digempur.
KELEMAHAN
Bukan tanpa celah walau memiliki pertahanan yang rapet dan can pernah kagulan, nyatanya PBFC II menjadi tim kedua yang paling banyak menerima tembakan dari lawan. Lini pertahanan PBFC bisa dibongkar dengan memainkan skema one-two Winning Eleven tatkala mendekati daerah kotak penalti. Duet Bek PBFC II, Dirkir Glay dan Yamashita sering ripuh menghadapi pemain-pemain anu boga kelebihan lari-lari pendek anu geber. Greg Nwokolo sempet beberapa kali sukses asup ka kotak penalti PBFC II, ngan eweuh anu jadi gul. Selain dengan skema one-two Winning Eleven, pergerakan cut inside dari duo gawir juga bisa menjadi salah satu cara untuk membongkar pertahanan PBFC II. Duo fullback PBFC II dihuni Michael Orah, Zulvin Zamrun, dan Diego Michels sedikit ripuh bila menghadapi para pemain gawir gancang nan lihai. Zulvin pernah diewe-ewe ku Febri, Diego nyebut Aa Tantan sebagai pemain yang sulit dijaga, dan Michael Orah mah sering ripuh atuh lawan Persib mah semenjak di Mitra Kukar keneh.
Selain eta, walau memiliki duet jangkung badag di sektor bek tengah, tapi duet ieu oge sakapeungmah sok aya malaweungna teh, paling ripuh mun kudu nyanghareupan umpan-umpan crossing. Bali United loba peluang dari crossing set piece bola mati, ngan hanjakal sundulan pemaen Bali eweuh nu alus.
CIRIANEUN
Pemain yang perlu dicirian adalah kapten PON Jabar 2016, nyaeta si Abdul Aziz dan Terens Puhiri. Abdul Aziz tentu memiliki motivasi tersendiri melawan Persib Bandung. Sebagai pemain asli Bandung manehna bakal memperlihatkan kualitasnya dan akan bermain ngotot edan eling untuk menunjukan permainnya sebagai pembuktian untuk Persib Bandung. Walau can nyetak gul dan memberikan assist tapi sejauh ini Abdul Aziz menjadi pemain ke lima dengan jumlah menit bermain terbanyak di skuad PBFC II. Abdul Aziz mencatatkan 339 menit bermain dan selalu tampil sebagai starting XI di empat laga PBFC II di piala Presiden. Abdul Aziz akan berperan sebagai penyeimbang lini tengah sekaligus sebagai pemain yang bertugas untuk memfilter serangan lawan. Umpan-umpan akuratnya akan menjadi kunci utama bagi PBFC untuk melancarkan serangan balik yang matil.
Sementara, Terens Puhiri bisa menjadi pemain pembeda dari PBFC II bila diturunkan melawan Persib Bandung. Terens yang memiliki kecepatan dan akselerasi anu mejeuh dalam menusuk ke jantung pertahanan lawan, bisa menjadi pemain yang merepotkan.. Jadi yah, Abdul Aziz dengan motivasi pembuktian dan Terens Puhiri dengan kecepatan serta akselerasina perlu menjadi dua pemaein yang kudu dicirian.
Salam, [jay/xuk]