PELATIH
Aji Santoso, tentu tidak asing di telinga kita semua, karena dirinya memang lain pelatih asing. Sebagey pemaen, Aji maen hampir tidak pernah jauh-jauh dari daerahnya. Arewa, Persema, Persebaya pernah memakai jasa Aji. Hanya PSM tim di luar Jawa Timur yang pernah diperkuat oleh Aji. Sebagey pelatih pun demikian, tidak jauh-jauh juga dari Ngalam tercinta. Persik, Persebaya, Persema, Persekam, dan Persiko, semuanya di Jawa Timur, kecuali Persisam.
PSSI menunjuk mantan bek kiri Timnas ini untuk mengarsiteki Timnas U-23, setelah sebelumnya sempat jadi asistennya Rahmad Darmawan di Sea Games 2011. Aji punya dosa kepada rakyat indonesia. Rekor timnas dibantai 10-0 ku Bahrain tea ning. Di Timnas, Aji bertahan 2 taun, naha bertahan 2 taun? karena kalau bertahan 1 cinta. Bertahan 1 C.I.N.T.A itu adalah D’Bagindas.
Setelah malang melintang di Jawa Timuran, Aji akhirnya berani untuk melebarkan sayap kepelatihannya di luar Indonesia. Adalah Persela Lazio yang meminang Aji untuk menggantikan Sutan Harhara karena gagal mengangkat prestasi klub. Sayang, Aji juga gagal membawa Persela keluar dari jurang degradasi. Eh, poho eweuh degradasian ketang di turnamen kopi ini mah.
Dari 10 pertandingan yang sudah dilakoni, Aji baru bisa mempersembahkan 2 kemenangan. Lima laga terakhir Persela hanya mampu meraih 1 kali kemenangan, 3 kali kekalahan dan 1 kali hasil imbang.
Rekor bliyo mun ngalawan Persib ge ga bagus-bagus banget. Salah satu kemenangan yang diingat dari timnya Aji Santoso adalah ketika Persib menang besar 6-1 lawan Persik di Jalak Harupat. Araringet keneh mereun tendangan corner Suchao Nutnum nu melengkung dan menghujam gawang Herman Batak.
FORMASI
Pedah baheulana bek, bliyo skema andelana adalah serangan balik. Tahan gempuran lawan sebisa mungkin, terus pas aya kesempatan langsung josss kirim bola ke depan. Skema bliyo emang cocok keur tim-tim nu posisi di klasemenna sulit.
Aji Santoso tidak mempunyai formasi pakem yang dijadikan andalan. Formasi yang digunakan Aji sering berubah-ubah di setiap pertandingan. Sebagian besar karena pemaennya sering pisan absen karena sakit, izin, dan alpa tanpa keterangan.
Melawan PBFC, Aji pake formasi 4-3-2-1, lawan Sriwijaya menggunakan 4-4-2. Aji juga pernah pake formasi 4-4-1-1 dan 4-3-3. Saat menghadapi Persib kemungkinan mengandalkan formasi 4-4-2, Dendi Sulistyawan dan Ivan Carlos, duet lini depan yang absen saat menghadapi PBFC sudah bisa maen kembali.
Kedua penyerang itu akan disokong Steven Imbiri dan Saddil Ramdani di kedua sayap. Choi Hyun bakal menjadi komando lini tengah sekaligus pengatur serangan bersama Aang Supermen yang sepertinya akan sedikit naek jadi gelandang bertahan. Lawan PBFC, Aang juga memainkan peran yang sama menggantikan Agung Bacun. Lawan Persib, Agung moal maen jadi aya bahan Aang kembali mengganti pos Agung karena lini tengah Persela sedang krisis. Kaleum, Gung posisi bisa direbut sama Aang, tapi Ninit Kaluna mah moal bisa direbut.
Di lini pertahanan, kuartet bek akan ditempati Victor Pae – Paulo Eduardo – Djayusman – Taufiq Kasrun. Jebol 3 kali, bikin blunder yang menyebabkan tercipta gul ketiga Borneo Lawan PBFC, posisi Dwi Kuswanto sebagey kiper jigana bakal diganti oleh Choirul Huda.
KEKUATAN
Edan loh Laskar Joko Tingkir ini, walau berada di posisi sedikit paneuri, tapi urusan tembakan tepat ke gawang lawan mereka ada posisi 3 yang terbanyak. Eleh dong Persipura jeung Madura Yunaitid oge, komo Persib mah. Selama Turnamen Sepakbola Coffee, Persela melakukan usaha menendang ke gawang sebanyak 265 kali dengan 138 tembakan on target dan menghasilkan 31 gol. Sementara Persib melakukan usaha menendang ke gawang 265 kali, sama dengan Persela, dengan hanya 121 tembakan on target dan menghasilkan 32 gol. Beda tipis.
Persela merupakan tim yang mengandalkan serangan balik ngabret dengan mengandalkan kecepatan para pemaen mereka seperti Steve Imbiri, Dendi Sulistyawan, Victor Pae dan Ivan Carlos untuk bisa membongkar pertahanan lawan. Baik para pemaen belakang dan para gelandang tengah mereka, sering sekali melakukan passing-passing panjang yang diarahkan langsung kepada duet streker dan pemaen sayap.
Kalau ada Dendy, Persela biasana memanfaatkan kecepatan Dendy. Dendy ini punya kecepatan dan sok tiba-tiba muncul di dalem kotak penalti buat dioperan. Paling loba najong ka gawang batur, dari 28 kali tendangan ada 7 gul yang dicetak menjadi bukti aya potensi bahaya pemaen 19 taun ini. Syukur-syukur masih cedera, jadi seksi keamanan Persib, Vlado dan Diogo berkurang ancamannya.
Selain penyerang lokalnya, penyerang asing mereka, Ivan Carlos punya kekuatan dalam mengontrol dan melindungi bola. 3 gul Persela ke gawang Sriwijaya adalah berkat pemaen nomor 74 ini. Gol pertama dari umpan terobosan Victro Pae, Carlos menggiring bola kemudian melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Gul kedua karena ia bisa menjaga bola sambil membelakangi gawang, 1 gul dari kontrol dada hasil umpan silang rekannya lalu diakhiri dengan tendangan gunting dan 1 lagi ia dijatuhkan oleh Jupe saat akan menerima bola dan menyebabkan penalti.
Overall, Persela Lazio tidak bisa konsisten mengancam selama 90 menit, tapi rada bahaya di 15 menit terakhir kedua babak dengan berhasil mencetak 8 dan 9 gul di periode itu. Padahal di periode menit yang lain rata-rata ngan bisa cetak 3 gul.
KELEMAHAN
Persela bukanlah tim yang bisa menguasai pertandingan, bahkan di antara 18 tim turnamen kopi ini anak asuh Aji Santoso adalah tim yang paling rendah penguasaan bolanya, dengan hanya sekitar 44,3% di tiap pertandingan.
Jarang menguasai bola tapi bek manehna justru sok terlalu maju nangtungna. Buruknya kordinasi lini belakang Persela bisa dimanfaatkan oleh Persib. Bek tengah mereka sering salah dalam pengambilan posisi. Lamun maju teuing tapi disiplin dalam bertahan mah sih no problem, nah ini maju teuing tapi dadas pas diserang.
Jarak antar bek dengan gelandang juga sok jauh, tidak ada gelandang jangkar yang nutup area tengah hingga tidak jarang para gelandang serang lawan suka langsung berhadapan dengan bek-bek Persela.
Kehadiran bek anyar Aang Superman dan Paulo Eduardo belum menjadi solusi kerapuhan lini belakang mereka. Nya kumaha deui atuh, bakal gempar dunia persepakbolaan mun Aang bisa menjadi solusi pertahanan Persela mah. Sorry Ang, tapi kami boga kartu bintang Persib Aang loh ti taun 2013.
Hingga saat ini, gawang Persela telah dibobol oleh lawan sebanyak 51 kali yang membuat Persela menjadi tiga tim teratas bersama PS TNI dan Persegres sebagai tim yang paling banyak dibobol oleh lawan.
Dua lawan terakhir Persela, Pusamania dan Sriwijaya FC sukses menjebol gawang Persela melalui skema umpan crossing sebanyak dua kali. Jika dilihat dari mudahnya Persela dibobol oleh lawan dari skema crossing karena para pemaen belakang Persela cenderung pasif menonton pergerakan arah bola tanpa memperhatikan gerakan pemaen lawan yang bergerak untuk menyambut umpan crossing.
Persib pun pernah membobol Persela dengan skema umpan silang pada putaran pertama, ketika umpan TonCip sukses disundul Tantan yang berdiri bebas tanpa pengawalan yang kemudian bola sundulan Tantan sukses dicocor Robertino yang berdiri bebas di depan gawang tanpa pengawalan juga.
Selain dari umpan crossing, umpan-umpan terobosan bisa menjadi senjata untuk membongkar pertahanan Persela yang memang sangat-sangat ripuh dalam mengantisipasi pergerakan off the ball pemaen lawan.
Lini pertahanan Persela sering lengah di tiap 15 menit akhir setiap babaknya. Di periode itu Persela kebobolan 27 gul (52% dari total kabobolan).

CIRIANEUN
Sebenerna barutut sih pemaen Persela mah. Tapi da biar tetap waspada, mendingan si Ivan Carlos rada dicirian.
Ivan Carlos yang telah menyumbangkan 4 gol dari 10 penampilannya bersama Persela. Baru masuk di putaran kedua, gantiin sang mantan batagor – Badag Tapi Goreng – Herman Dzumafo Epandi.
Ivan Carlos merupakan striker yang asal Brazil yang memiliki kecepatan dan kemampuan menahan bola yang baik dan pergerakan off the ball nya cukup lumayan. Selain Choi Hyun Yeon yang mengalirkan bola, si Ivan Carlos ieu merupakan kunci dari skemana Pakde Aji. Beda jeung Mang Djum nu lebih sering ngetem. Ivan Carlos lebih banyak bergerak di area lawan. Setelah menjadi tembok pemantul, doi ga buru-buru maju ke depan. Tetapi menunggu heula pergerakan dari para pemaen sayap, baru ngasihin bola. Ieu menjadi berbahaya karena si Ivan Carlos kemudian bisa wae muncul dari lini kedua dan mengejutkan para pemaen belakang.
salam, (@jay, @fah, @arn)