Teu Rame

Arewa ka Bandung niatna dek piknik naek baracuda. Tidak seperti biasanya, tensi pertandingan biasa aja tanpa ada gelut-gelut yang memeriahkan acara. Sebelum maen, psywar Milo sebut Persib beruntung teu diladenan dengan emosional oleh Djanur. Bayangkan, Persib lawan Arewa dan hanya ada 2 kartu kuning, 14 pelanggaran untuk masing-masing tim, dan tidak ada saling sengor. Teu rame. Pangpangna mah eweuh gul dan miskin aksi di lapangan.

Milo memulai dengan skema andalan 4-3-3 mengandalkan Eteban Vizcara sebagai perancang serangan dari gawir kenca dan bola-bola langsung kepada Gonzales. Setelah Sunarto masuk di menit 65, Milo udah lebih niat mengamankan poin dengan mengubah skema menjadi pola sejuta umat 4-2-3-1. Pilihan cerdas sebenerna mah. Dengan memundurkan Maitimo dan Saragih, kuartet bek Arema jadi lebih terlindung. Di sisi lain menggeser Esteban ke belakang Gonzales dan kehadiran Sunarto yang lebih agresif menyerang dibanding Antoni di kanan bikin Arema lebih punya banyak personel untuk menggedor pertahanan Persib.

formasi vs aremaSepertinya memang terlalu terlambat berubah, mungkin kalau sejak kick off babak kedua sudah begitu Arema bisa membobol gawang Bli Made. Secara taktik, Milo lebih cerdas tibatan Mang Djanur. Djanur merespon perubahan taktik Milo dengan penyegaran personel doang.

Serangan Hasyeum Persib

Persib mendapatkan peluang manis semanis madu di menit-menit awal pertandingan. Sergio Van Dijk yang melebar membuka ruang, berhasil menguasi bola dengan baik dan mengirimkan umpan manis manja ke jantung pertahanan Arema. Umpan tersebut disamput Atep dengan tendangan menggunting ala Ronaldo, namun sayang sekali, usaha mencetak gol spektakuler tersebut berhasil digagalkan oleh Kurnia STB Meiga. Atep harus mengubur cita-citanya mencetak gol indah seindah paras Raline Shah.

Setelah peluang Atep tersebut, Persib selalu menyerang via jalur gawir. Duet Zulham Zamrun dan Jajang Sukmara gawir kanan Persib menjadi sisi gawir yang paling sering mengirimkan umpan lambung ke lini pertahanan Arema. Bahkan Jasuk dalam babak pertama mampu mengirimkan 5 umpan lambung ke lini serang pertahanan Arema. Salah satu umpan silang Jasuk berhasil menjadi peluang namun sayang gagal berbuah gol. Peluang terbaik kedua Persib melalui kombinasi operan Jasuk dan Sergio juga. Hanjakal si KHD Ino najongna kokoredeun ke sisi kanan gawang si Ganteng Meiga Beiber.

Konsep menyerang via gawir ini tidak menghasilkan nanaon pada pertandingan lawan Arema ieu. Hamka-Goran berhasil membuat Sergio hanya ngabetem di kotak penalti. Sudah buntu via jalur gawir, tapi Persib masih haben weh maen gawir karena Robertino Pugliara di lini tengah terlihat ripuh untuk sekedar bisa menembus Juan Revi. Peran Ino tidak maksimal lawan Arema Cronus, Ino beberapa kali mencoba menembus lini tengah Arema dengan drible sakaingetnya, tapi nya kitu weh lah, gagal. Umpan-umpan terobosan Ino pun teu kaciri dalam pertandingan ini. Pantes weh, coach Djanur ngincar playmaker asing.

Seolah ingin mengulang kisah manis 2014 di Jalak, Coach Djanur mencoba mengasupkan Tantan menggantikan King Zulham yang terlihat kurang joss dalam pertandingan ini. Aa Tantan diharapkan tampil seimpresif ketika dia menggantikan Atep saat persib mengalahkan Arema 3-2 di stadion yang sama. Tapi, karena haben menggawir dan otomatis sudah terbaca lawan, Aa Tantan pun tidak bisa menjadi pemain supersaf yang mampu menjadi pembeda dalam pertandingan kali ini. Dua pemain pengganti lainnya, Rahmat Hidayat dan David Lally pun ya begitu adanya.

Lelay dengan kegeboyannya sempet membuat kaget Kiper Bule Kampung Arewa dengan tendangan keras dari luar kotak penalti dan Rahmad mencoba melakukan tendangan Balik Bandung dari jarak yang cukup jauh ti gawang. Memang cukup sulit mengharapkan pemain pengganti bisa menjadi pembeda dalam permainan Persib pada musim ini. Apalagi tanpa perubahan taktik cara bermaen.

 

Kemededan Barisan Pertahanan

Kalau serangan Persib hasyeum, serangan Arema kesed.

Gonzales tidak berkutik, duel Gonzales melawan Kakak Basna menghasilkan beberapa paribasa; Bagai Gonzales diciwit kanyutnya oleh Basna yang artinya tidak berkutik sama sekali. Atau paribasa yang lain, bagai Gonzales ngudag Basna, yang artinya mengejar gebetan tapi si doi berkelit terus.

 

Vlado tampaknya sudah sangat percaya kepada Kakak Basna, dengan salse dirinya beberapa kali naek menyusun serangan. Jasuk juga joss membuat Vizcara tidak bisa nanaon selain gagaro baok, mungkin baoknya ketombean. Dua kali Jasuk melakukan tekel dan intersep yang berhasil menjadi serangan balik berujung peluang bagi Persib. Soal Jasuk ini nanti kita bahas terpisah. Mun inget.

Well, overall. Pertandingannya teu rame. Hasil kosong nol menggambarkan bagaimana pertandingan ini. Tong hilap, Djanur gagal memenuhi targetnya masuk 4 besar di putaran pertama. HAYOOOOOHHH!!!

 

@jay @fah @bus

Pollow kami di twitter @stdsiliwangi

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Yang Lainnya