Alhamdulillahi Washolaatu Wassalamu a’la Rosulillah, Wa’ala alihi Washohbihi Waman Walah. Amma Ba’du…
Hadirin para pembaca Ngadu Bako, pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan mengenai 3 keutamaan Mas Hariono, legenda hidup Persib Bandung.
Kamari urang sarerea nyaksian, sebuah kejadian bersejarah dimana seorang Hariono yang sudah 8 tahun tampil konsisten membela Persib mencetak gul di sebuah kompetisi. Jika kita ingat kembali bagaimana pengabdian Mas Har tiap kali maen untuk Persib, catatan gul semalam memang menjadi terasa lebih luar biasa. Mas Har adalah bagian dari skuat yang mengantarkan Persib buka puasa gelar juara sepakbola se-indonesia selama 19 tahun. Sebelum kemaren dirinya adalah seorang legenda, legenda dengan gelar juara tapi nirgol untuk Persib. Catatan nirgol itu memang agak mengganjal hate ini, asa ada lubang yang kosong di relung hati. Hamdalah, lubang itu akhirnya ditutup pada pertandingan semalam. Dan Mas Har paripurna sudah. Menjadi legenda seutuhnya.
Ada banyak kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Mas Har, pada kesempatan ini saya akan membahas wasiat 3 keutamaan Mas Har.
Pembaca rohimakumullah, Yang pertama adalah soal loyalitas. Delapan tahun adalah sebuah masa pengabdian yang terhitung sangat joss untuk ukuran persepakbolaan Indonesia dimana biasana pemaen ngan saukur dikontrak sataun-sataun, loba pemaen gonta ganti klub tiap musim berganti, tapi Mas Har mah panceg loyal ngabaktos ka Persib.
Di suatu masa, Daniel Roekito pernah pengen merebut Mas Har dari Persib. Jaya Hartono juga pengen merekrut Mas Har untuk klub barunya. Tapi Mas Har bergeming. Ketika Jaya kembali melatih Persik tahun 2011, Jaya pengen membawa Mas Har seperti ketika dirinya membawa Mas Har dari Sidoarjo ke Bandung, Mas Har embungeun. Padahal mah kan yah, bisa dibilang Jaya yang membuat seorang Hariono bisa jadi pemaen profesional dan bahkan bermain di kesebelasan sebesar Persib Bandung. Tapi bagi Mas Har, utang ke Persib lebih gede dibandingkan utang ka Jaya.
Deretan kesebelasan yang ingin merekrut Mas Har juga sebenerna aredan, SFC diberitakan pengen mengambil Mas Har tahun 2015, beres Mas Har juara bersama Persib. Mas Har setia ka Persib dengan dalih ingin maen di AFC Cup. Kemudian Hawar-hawar, kesebelasan terakhir yang pengen Mas Har dengan serius adalah tim dari Ngalam untuk turnamen sepakbola cofee ini. Mencoba memanfaatkan celah istri Mas Har yang orang ngalam. Tapi bagi Mas Har, Persib Bandung sudah menjadi rumahnya. Pamajikan boleh di ngalam, kami mah di Bandung weh setia.
Dalam diamnya susah juga sih mencari alasan kesetiaan Mas Har kepada Persib, karena tiap ditanya tidak pernah memberi jawaban yang meyakinkan, semua jawaban terkesan diplomatis. Tapi bukti di lapangan dan luar lapangan sudah sangat banyak, kesetiaan Mas Har untuk Persib datang dari lubuk hatinya.
Mas Har adalah salah satu contoh kesetiaan unik pemaen kepada klub nya, orang asing yang memiliki kebanggaan yang tidak kalah dengan pituin. Mas Har seperti Javier Zanetti bagi Inter, legenda di antara model-model Paolo Maldini di Milan dan Fransesco Totti di Roma.
Pembaca rohimakumullah, kaduana nya eta soal totalitas. Iraha teuing Mas Har maen teu jeung getihna? Selalu siap gelut di lapangan untuk menjaga kebanggaan bobotoh. Padahal mah nya, mun lalajo Mas Har latian asa suka-suka hati weh. Edannya adalah karakter latihan eta eweuh pisan tapakna mun di pertandingan. Bahkan untuk ukuran pertandingan uji coba wae, tidak ada kisah Mas Har maen teu serius, barebas teu disiplin atau loba gaya. Selalu total mengeluarkan semua kemampuan untuk merusak serangan lawan dan melindungi barisan pertahanan.
Totalitas di dieu jadi penting pisan karena masa pengabdian Mas Har untuk Persib udah lama pisan. Aya di klub lain mah nya, lain di Persib ieu mah, emang sih loyal ka klub tapi tiap maen yagitudeh kinerjana, mun posisi keur eleh jadi teu semanget, malah kadang sok nyiar alesan cedera meh teu dipaenkeun di pertandingan nu hese. Aya wae sih nu kitu, padahal maen geus bertaun-taun di klub eta.
Bagi Mas Har, eweuh carita mun posisi Persib keur eleh jadi maen teu semanget. di beberapa pertandingan ketika Persib lagi tertinggal, Mas Har jadi rungsing mungkin iya, tapi justru Mas Har jadi nu paling edan ngudag bola kaditu-kadieu. Kerungsingan Mas Har biasanya disalurkan dengan ngahanca pemaen paling berbahaya lawan. Teu paduli kartu koneng atau bereum.
Menjadi pemaen paling senior, dengan masa pengabdian paling lama, ditambah menjadi pemaen yang paling semanget tiap kali maen. Dua kualitas legenda yang tidak mudah diraih oleh pemaen-pemaen sepakbola dimanapun, tapi Mas Har bisa memilikinya.
Terakhir soal 3 kautamaan Mas Har adalah pembelajar. Mas Har mengajari kita bahwa perubahan bukanlah sesuatu yang harus dihindari atau ditakuti, tapi perubahan adalah sesuatu yang harus ditaklukan agar diri bisa menjadi lebih baik.
Di salah satu wawancara dengan media jogja, Jaya mengaku dia merekrut Hariono ke Deltras tapi gak ada niat buat maenin Mas Har langsung di musim itu. Jaya memberi Mas Har satu musim untuk bersiap sebagai gelandang bertahan. Mas Har berhasil melalui masa persiapan itu, teu loba dipaenkeun ngan sakur latihan, untuk kemudian bisa menjadi gelandang bertahan andalan Jaya di Deltras dan di Persib. Bayangkan bagaimana kemampuan belajar Mas Har.
Saat datang ke Persib dulu taun 2008, Mas Har hanyalah seorang tukang nuaran suku batur. Tahun 2014, di final ISL Mas Har bisa dengan gerakan tubuh bagian atas yang lentur mengelabui Wanggai dan Gerald Pangkali, mendrible bola maju menyerang untuk Persib. Beberapa bulan yang lalu, saat Persib hupir pisan menyusun serangan, Mas Har menjadi pemaen yang bisa memindahkan arah serangan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Seperti tidak ada titik berhenti berkembang untuk Mas Har.
Di rentang 8 tahun itu Hariono berkembang, Persib sudah pernah dilatih oleh lebih dari setengah lusin pelatih. Edannya, eta Mas Har selalu bisa bermain memenuhi tuntutan pelatih.
Jaman 2008 bersama Jaya, Mas Har menjadi gelandang yang menahan gempuran lawan di antara Eka Ramdani dan Enzo Cabanaz yang maju menyerang. Saingan Mas Har saat itu adalah Suwita Pata, kapten tim yang punya sima luar biasa disegani kawan dan lawan, juga punya stamina yang edan eling. Memang kemudian cedera Mang Wita yang membuat kesempatan untuk Mas Har muncul, tapi sejak itu Mas Har bisa terus konsisten menjadi gelandang yang galak melindungi pertahanan Persib.
Selepas kepergian Suwita, hampir tidak ada saingan berarti bagi Mas Har. Tipe gelandang bertahan yang keras seperti Mas Har memang kemudian menjadi langka, tapi toh tidak membuat Mas Har jadi nyaman dan bermain sesuka hati jiga si taeun yang tanpa saingan juga di posisinya.
Drago Mamic kemudian datang dan menginginkan gelandang bertahan yang bisa membantu build up serangan. Permintaan itu ditagenan juga oleh Mas Har. Bisa jadi, Toncip sang sahabat banyak mengajarkan Mas Har bagaimana caranya jadi gelandang bertahan yang bukan sekedar nuar suku batur. Awalnya juga kan Toncip yang diproyeksikan oleh Mamic untuk menjadi satu diantara dua gelandang dobel pivot. Hasilnya kemudian bisa kita saksikan sendiri kan? Mas Har yang tidak canggung meminta bola dari bek, kemudian mendistribusikannya dengan operan yang joss, bukan operan panjang pepelentungan.
Ketika Djanur membangun skuad untuk juara musim 2014, Mas Har sudah semakin halus bermain sebagai gelandang bertahan. Tidak ada lagi seserebet teu puguh berakhir kartu merah. Gerakan badannya, terutama bagian atas, semakin lentur. Bisa ngadrible atuh ayeuna mah eta Mas Har. Ti nu asalna ngoper wae rivuh teu nepi ka balad. Sima Mas Har juga semakin terasah. Pemaen yang mau melawan Persib sudah gempeur duluan, tahu mereka harus menghadapi Mas Har sebelum bisa menembus pertahanan Persib.
Kemampuan Mas Har saat ini adalah bukti bahwa belajar itu tidak kenal umur. Bayangkeun weh umur 28an karek bisa ngoper baleg atuh, tapi umur 30 bisa ngadribel bola melewati gelandang-gelandang teuas. Sekali lagi, perubahan jaman tidak pernah menakuti Mas Har, tapi justru diikuti dengan ikut berkembang menjadi lebih baik.
Pembaca rohimakumullah, kiranya itu tadi 3 keutamaan Mas Har yang patut kita teladani di hari jumat barokah ini. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan data. Kesalahan itu murni datangnya dari saya, sedangkan kebenaran datangnya dari Allah.
Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
[@bus]